Puji Karya Desainer Aceh, Zaskia Sungkar: Idenya Kreatif dan Inovatif

Zaskia Sungkar saat berfoto bersama desainer asal Aceh. (Ist/Hendri)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Artis sekaligus desainer Zaskia Sungkar berbagi pengalaman dengan para desainer fesyen muslim lokal Aceh, di acara Islamic Feshion Festival, di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh, Minggu malam (21/4).

Sebelum bercerita, Zaskia melihat kegiatan fesyen show hasil karya desainer lokal Aceh ditampilkan di event itu. Menurutnya, dari penyajian visualisasi hingga dekorasinya yang tidak biasa. Karena diadakan di tempat terbuka, bukan di dalam gedung seperti fashion show biasanya.

Baca: Zaskia Sungkar Ingin Desainer Aceh Tak Hilangkan Syariat Islam

“Bayangan aku itu tempatnya di gedung gitu, jadi aku kaget ini anti mainstream, dan ini terbilang baru, idenya sangat kreatif, jadi siapa saja bisa melihat karya yang ditampilkan,” kata Zaskia.

Baca: Tiba di Banda Aceh, Zaskia Sungkar Langsung Cicipi Mi Aceh

Ia tak menampik dalam mengenalkan karya di bidang fesyen, desainer dituntut harus berani tampil di ajang fashion show di semua tingkatan, baik itu lokal maupun nasional. Ini, kata dia bagian startegi untuk mengenalkan karya ke masyarakat luas.

Baca: Zaskia Sungkar Akan Ramaikan Aceh Islamic Fashion Festival

“Harus mampu donk. Harus pede dengan karyanya, ini bagian kita juga untuk mengembangkan industri fesyen islami,” kata Zaskia.

Sejauh ini, kata Zaskia, kendala desainer muda dalam mengembangkan usaha fesyen salah satunya terkendala dengan pasar. Usaha juga tidak selalu berjalan mulus. Berbagai kendala dan masalah teknis menjadi kerikil dalam menjalankan bisnis itu pasti ada.

Melalui pengalamannya, konsistensi rancangan adalah salah satu kunci sukses menembus dunia fesyen tanah air dan dunia. Bagi desainer yang sudah sukses memasarkan koleksinya di beberapa daerah, konsistensi rancangan akan membuat desainer dilirik pembeli.

Hanya saja, konsistensi yang dimaksud Zaskia adalah konsistensi untuk mempertahankan ciri khas yang sesuai dengan selera pasar dan wearable. Ia menyarankan desainer lokal yang baru terjun di dunia fesyen harus jadi pemain di bisnis ready to wear (pakaian siap pakai). Karena perputarannya yang begitu cepat.

“Ready to wear perputarannya cepat. Kalau bisnis fesyen ya amat sangat di sarankan itu. Tapi juga harus memperhatikan kualitas dan kuantitasnya,” ucapnya. [Randi]

Related posts