Seorang Pasien Difteri di Aceh Meninggal Dunia

Seorang pasien tengah dirawat di RSUZA, Banda Aceh, Selasa (19/12). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seorang pasien difteri meninggal dunia dan lima lainnya dinyatakan sembuh setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDZA) Banda Aceh sepanjang 2019.

“Ada enam pasien difteri yang dirawat di RSUDZA sejak Januari lalu. Lima pasien dinyatakan sembuh dan sudah pulang, seorang pasien meninggal dunia,” kata Rihan, dokter konsultan infeksi dan penyakit tropik RSUDZA Banda Aceh seperti dilansir laman Antara, Kamis (16/5).

Pasien meninggal dunia berusia dua tahun, rujukan dari Kabupaten Aceh Utara. Masuk RSUDZA dalam kondisinya sudah sangat parah. Pasien juga sudah mengalami terkomplikasi.

Pasien, kata Rihan, komplikasinya sudah sampai ke sumbatan jalan napas. Pasien sesak, sehingga harus dibantu trakeostomi, lehernya dilubangi supaya bisa bernapas.

“Kami berkoordinasi dengan dokter THT dan melakukan operasi membuat lubang pernapasan di lehernya. Kondisi pasien saat dibawa memang sudah sangat berat, sehingga nyawanya tidak tertolong,” ungkap Rihan

Sedangkan lima pasien yang dinyatakan sembuh di antaranya dari Banda Aceh, dua orang dari Aceh Barat, seorang dari Aceh Besar.

Rihan menyebutkan, satu kasus difteri sudah dianggap kejadian luar biasa.  Sedangkan di Aceh, sudah begitu banyak kasus difteri sejak beberapa tahun terakhir.

“Di 2018, kami lumayan banyak menangani kasus difteri, dalam satu tahun ada 45 kasus. Januari hingga Mei 2018 saja ada 27 kasus difteri. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal dunia,” ungkap Rihan.

Penularan difteri bisa melalui percikan air ludah dari orang yang menderita. Pemukiman penduduk padat, penyakit difteri gampang sekali menular kepada orang lain.

“Penyebab lain karena seseorang tidak mendapat imunisasi lengkap, sehingga memiliki kekebalan tubuh terhadap kuman difteri. Saat kuman masuk ke tubuh, langsung terjangkit difteri,” ujar Rihan. []

Related posts