YouTube Makin Tegas, Haramkan Video Holocaust dan Ideologi Nazi

(net)

(KANALACEH.COM)– YouTube mengharamkan video penyangkalan Holocaust selama Perang Dunia II pada platform mereka. Selain itu, platform milik Google itu juga melarang video penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook di Connecticut, Amerika Serikat pada 2012.

Dilansir dari laman VIVA.co.id, Minggu (9/6), YouTube mengatakan langkah yang diambil merupakan bagian dari upaya sikap yang lebih keras terhadap konten supremasi ras tertentu dan teroris. Upaya tersebut merupakan lanjutan dari langkah YouTube sejak 2017.

Dengan sikap lebih keras yang dilakukan sejak 2017 itu, video supremasi penontonnya berkurang 80 persen dari sebelumnya. Ini akibat pembatasan video untuk rekomendasi, dibagikan dan komentar.

“Hari ini, kami mengambil langkah berikutnya dari kebijakan ujaran kebencian kami dengan secara spesifik melarang video yang mengatakan satu grup lebih hebat untuk membenarkan diskriminasi, pemisahan atau pengecualian,” ujar YouTube dalam keterangannya.

Jenis perlindungan yang dilakukan secara khusus YouTube yakni melindungi umur, jenis kelamin, ras, kasta, agama, orientasi seksual dan status veteran. YouTube mengatakan akan fokus pada konteks dalam video.

“Kami akan mulai menegakkan pembaruan aturan ini mulai hari ini. Namun akan membutuhkan waktu untuk sistem kami bisa sepenuhnya meningkatkan dan kami akan bertahap memperluas cakupan selama beberapa bulan ke depan,” kata platform tersebut.

YouTube kerap digunakan untuk menyebarkan konten teror setelah serangan terjadi. Salah satunya seorang pengkhotbah kebencian yang dituding merekayasa bom bunuh diri pada Paskah di Srilanka memiliki banyak konten khotbah di platform tersebut, beberapa hari setelah pidato yang sama menginspirasi pembunuhan tersebut.

Sesaat setelah kejadian penembakan di dua masjid Selandia Baru, banyak video yang diunggah di YouTube. Meski YouTube telah bergerak menghapus bukti video mengenai potensi kejahatan perang di Suriah, platform tersebut tetap dikritik.

Langkah yang dilakukan YouTube sejak 2017 merupakan bagian dari pekerjaan menghapus konten teroris dan propagranda dari platform tersebut. []

Related posts