Pikat Turis, Kemenpar Minta Pusat Informasi Pariwisata Harus Instagramable

Pengunjung taman bunga celosia di Aceh Jaya. (Viva/Dani Randi)

(KANALACEH.COM) – Tempat wisata yang menyediakan spot-spot instagramable menjadi salah satu daya pikat untuk para turis. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya turis yang datang ke suatu tempat unik dan mengabadikannya untuk dipamerkan di media sosial.

Berkaca dari hal tersebut, Pusat Informasi Pariwisata (Tourism Information Center) Indonesia diharapkan memiliki desain yang unik dan instagramable. Karena itu, Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan PT Propan Raya kembali menyelenggarakan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara dengan tema Desain Arsitektur Nusantara Pusat Informasi Pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas dan satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupamh, Sulawesi Utara.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Edy Wardoyo mengatakan, sejak digelar pada 2016 dengan tema berbeda-beda, sayembara ini diikuti lebih dari 3.000 pendaftar. Ia berpesan agar para peserta mengirimkan desain yang menggambarkan kearifan lokal sesuai dengan daerah yang dipilih.

“Sayembara ini merupakan apresiasi terhadap kearifan lokal suatu daerah,” ujar Edy Wardoyo seperti dilansir laman Okezone.com, Minggu (18/8).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari mengatakan pentingnya Pusat Informasi Pariwisata yang memberikan pengalaman tak terlupakan untuk turis sehingga bisa diabadikan dalam foto.

“Pusat Informasi Pariwisata harus instagramable dan mendeskripsikan tempat tersebut, sehingga bisa jadi ikon dan orang bisa selfie di situ. Jadi experience-nya ada dan layak untuk selfie,” kata Hari.

Salah satu dewan juri, Lea Azis pun setuju dengan yang dikatakan Hari. Menurutnya, beberapa Pusat Informasi pariwisata di beberapa bandara di Indonesia masih kurang mengundang turis untuk mendekat dan bertanya.

Sementara dalam kesempatan berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan tujuan sayembara ini.

“Tujuan membuat desain pada tingkat gagasan yang akan dijadikan rujukan desain arsitektur nusantara bagi pemerintah daerah, masyarakat, dan investor dalam membangun Pusat Informasi Pariwisata atau Tourism Information Center di 10 destinasi prioritas dan 1 KEK Likupang,” kata Menpar Arief Yahya.

Sepuluh destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan menjadi ‘Bali Baru’ yakni; Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu, Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger–Semeru (JawaTimur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara). []

Related posts