Berantas Narkoba Selamatkan Generasi Bangsa

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dan era keterbukaan informasi, memudahkan masyarakat menerima informasi dari berbagai penjuru.

Namun hal ini tidak selalu berdampak positif bagi masyarakat, disebabkan dengan kemampuan memilih, memilah dan menelaah informasi secara baik, sehingga berkembang opini yang justru merugikan masyarakat. Adalah peredaran narkoba di provinsi Aceh, menjadi salah satu yang berada di zona merah, yang dipasok dari darat, laut dan udara Aceh.

Program ngobrol seputar opini publik (Ngopi) yang digelar oleh Dinas komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh (Diskominfo dan Sandi) yang disiarkan langsung olehRadio Djati FM Banda Aceh dan Radio Di-En Takengon di Le More Cafe Banda Aceh, Jumat (04/10).

Kegiatan itu juga menghadirkan narasumber Nia Dahrika Putri SKM, Penyuluh Narkoba (BNNP Aceh) dan Tgk. H. Faisal Ali yang merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh (MPU Aceh).

Acara NGOPI yang bertema “Berantas Narkoba, Selamatkan Generasi Bangsa” dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari berbagai LSM, mahasiswa, siswa setingkat SMA dan sejumlah awak media. Dalam menangani masalah narkoba, banyak upaya yang dilakukan untuk mengantisipasinya.

Seperti yang diungkapkan oleh Nia Dahrika Putri Penyuluh Badan Narkotika Provinsi Aceh bahwa BNNP lebih mengedepankan kearifan lokal dengan penyuluhan sampai ke Paud.

“Tidak hanya itu, BNN bahkan melakukan saweu rakan, kalau bisa kita bilang bahasanya itu BNN meupep pep dan dalam hal ini BNNP sangat menyosor kepada ibu-ibu. Nah, kenapa harus ibu-ibu? Karena ibu itu saya katakana sebagai kiblat di rumah. Sehingga, pemahaman seorang ibu juga mendukung perkembangan pemahaman anak di rumah,” kata Nia saat menjelaskan upaya BNNP perihal masalah narkoba.

Begitu pula dengan Tgk. Faisal Ali, MPU mendukung upaya tersebut untuk pemahaman masyarakat. Namun, masyarakat saat ini terutama kaum muda sudah paham tentang narkoba, tapi masih menggunakan.

“Pemahaman tidak membuat kita berhenti. Kenapa? itu karena godaan. Yang dilarang itu bukan I’tilat, tetapi Mukaddimahnya. Hal itu yang perlu pengawasan dari awal. Karena yang harus diantisipasi itu adalah hal-hal yang mendorongnya dapat terjerumus,” ujarnya.

Banyak upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi narkoba selain penyuluhan. Seperti yang dijelaskan oleh Nia Dahrika Putri, mereka bahkan juga selalu memeriksa orang-orang yang berkecimpung di BNNP dengan cara setiap bulannya melakukan screening tes.

Dengan adanya acara Ngopi ini diharapkan dapat menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya Narkoba, Salah satu upaya Pemerintah Aceh mendorong masyarakat peduli terhadap upaya pencegahan, pemberantasan Narkoba dilingkungan masing-masing. [Randi/rel]

Related posts