Kaum Rebahan Wajib Tahu, Ini Bahaya Punya Perut Buncit

Foto: Hipwee

(KANALACEH.COM) – Kaum rebahan identik dengan kurang olahraga dan malas bergerak. Bukan hanya itu, kebanyakan dari mereka juga punya kebiasaan makan sembarangan yang membuat perut membuncit. Aduh, nggak banget deh!

“Selain membuat tidak percaya diri, perut buncit juga membuat tubuh tidak nyaman dengan penampilan. Tak hanya itu saja, menumpuknya lemak di perut juga ternyata menyimpan banyak masalah kesehatan,” sebut ahli gizi dan olahraga, Jansen Ongko Msc, RD seperti dilansir laman Detik.com, Minggu (27/10).

Bukan tidak mungkin, kebiasaan ini akan menimbulkan risiko penyakit-penyakit, khususnya penyakit degeneratif turut meningkat seiring bertambahnya simpanan lemak dalam perut.

Beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan oleh penumpukan lemak di area perut antara lain:

1. Kolesterol tinggi

Lemak di perut berhubungan erat dengan kadar lemak dalam darah, khususnya kolesterol. Disebabkan karena lemak perut terletak dekat dengan pembuluh darah yang menghubungkan usus ke hati. Lemak perut akan melepaskan substansi yang mengandung asam lemak bebas dan kemudian ikut terbawa ke hati.

“Hal ini menyebabkan peningkatan kadar kolesterol total serta kolesterol LDL. Maka tidak heran jika orang yang memiliki perut buncit biasanya juga mempunyai kadar kolesterol yang cenderung tinggi,” katanya.

2. Tekanan darah tinggi

Penelitian menunjukkan bahwa sel-sel lemak di perut memproduksi suatu jenis protein yang berpotensi menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Selain itu, naiknya tekanan darah juga bisa dikarenakan oleh lemak yang tersimpan di dekat organ-organ tubuh penting dalam perut.

Retroperitoneal fat, jenis lemak yang terdapat di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal, dapat mempengaruhi kerja ginjal. Mengingat ginjal merupakan salah satu organ yang berperan dalam meregulasi tekanan darah, maka bukan tidak mungkin jika kerja ginjal akan terpengaruh sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah.

3. Diabetes

Perut buncit merupakan salah satu faktor risiko diabetes mellitus tipe 2. Lemak perut dapat mensekresi suatu senyawa protein yang disebut retinol-binding 4 (RBP4), yang berperan dalam resistensi insulin.

Resistensi insulin adalah awal mula terjadinya penyakit diabetes, di mana sel-sel tubuh kita tidak dapat merespon insulin dengan seharusnya sehingga kadar gula dalam darah meningkat.

4. Penyakit jantung dan stroke

Lemak perut mengeluarkan suatu senyawa yang disebut sitokin. Sitokin berperan dalam penyakit jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan peradangan. Saat tubuh mengalami peradangan, organ hati akan memproduksi kolesterol dan toksin-toksin lain yang dapat membentuk plak di pembuluh arteri.

“Peningkatan lemak darah seperti kolesterol, LDL, dan trigliserida merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke,” tambahnya.

5. Demensia

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang perutnya buncit cenderung berisiko mengalami demensia dibandingkan yang perutnya tidak buncit.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Department of Cardiology Oita Red Cross Hospital di Jepang menyatakan bahwa ada perubahan yang tidak normal pada volume hippocampus dan resistensi insulin pada mereka yang memiliki kadar lemak perut tinggi dan menderita diabetes.

Selain itu semakin banyak lemak yang menumpuk di perut maka volume otak akan semakin mengecil. Volume otak yang kecil berhubungan dengan kemampuan kognitif yang buruk dan risiko demensia di kemudian hari. []

Related posts