Banjir Kiriman Genangi Tiga Desa di Subulussalam

(dok. BPBA)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam dilanda banjir sejak Kamis kemarin. Ketinggian air mencapai 30 centimeter. Adapun desa yang terdampak banjir ialah Desa Jabi-Jabi, Suka Maju dan Desa Sirgun.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi mengatakan, berdasarkan laporan banjir mulai menggenangi pemukiman penduduk itu sejak pukul 17.30 WIB. Banjir disebabkan karena luapan sungai Lae Soraya karena hujan terus mengguyur wilayah ini.

“Banjir ini karena terjadi luapan air sungai Lae Soraya akibat  tingginya curah hujan,” Kata Sunawardi dalam keteranganya, Jumat (1/11).

Dia menyebutkan, banjir luapan ini merupakan kiriman dari dua kabupaten yaitu, Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Dairi.

Untuk jumlah korban yang terdampak dari bencana ini sebanyak 45 kepala keluarga. “Di Gampong Jabi-Jabi ada 15 kepala keluarga, Gampong Suka Maju 20 kepala keluarga dan di Gampong Sigrun 10 kepala keluarga,” kata Sunawardi.

Dalam upaya penanggulangan bencana banjir ini, petugas BPBD Subulussalam telah turun ke lokasi banjir bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pemantauan dan pendataan.

“Masih dalam pamantauan BPBD Kota Subulussalam, petugas juga masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait korban dan material yang terdampak,” ujarnya. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – BPJS Kesehatan mengalami tunggakan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh hingga Rp 100 miliar, dalam waktu tiga bulan. Tunggakan itu mengakibatkan rumah sakit plat merah tersebut harus meminjam uang ke bank untuk menjalankan operasionalnya. . Hal itu dilakukan karena pihak BPJS Kesehatan belum membayarkan klaim jatuh tempo. Direktur RSUDZA, Azharuddin membenarkan bahwa tunggakan BPJS Kesehatan mencapai Rp 100 miliar. . Tunggakan itu mulai dari bulan Juli hingga September 2019. “Benar (tunggakan BPJS Rp 100 miliar). Kita punya tunggakan yang sudah jatuh tempo selama tiga bulan belum dibayar,” kata Azharuddin saat dikonfirmasi, Jumat, 1 November 2019. . Besaran jumlah uang tersebut, kata dia untuk membiayai seluruh pengeluaran pelayanan kesehatan bagi warga Aceh di RSUDZA selama tiga bulan. Pihaknya, bisa menghabiskan sekitar Rp 40 miliar dalam sebulan untuk menjalankan pelayanan. . Meski begitu, lanjut dia BPJS tetap memberikan solusi untuk RSUDZA. Yaitu dengan cara membayar denda jika manajemen RSUDZA ingin meminjam uang ke bank. . “Tidak ada masalah, kita bisa ngutang ke bank dan BPJS yang menanggung dendanya, BPJS sudah benar, dia ngutang kasih solusinya,” katanya. . Dia mengakui walaupun BPJS punya tunggakan namun pelayanan di RSUDZA Banda Aceh tetap berjalan lancar tanpa ada kendala. “Pelayanan kita tetap tidak terganggu meski BPJS nunggak,” sebutnya. [Randi] . . . #aceh #bandaaceh #bireuen #pidie #pidiejaya #acehbesar #lhokseumawe #acehutara #acehtimur #langsa #acehtamiang #acehtenggara #gayolues #acehtengah #benermeriah #abdya #naganraya #acehbarat #naganraya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #simeulue #sabang #acehjaya #bpjs #bpjskesehatan #rsudza #kabaraceh

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts