Mayat Pria Ditemukan Mengapung di Sungai Lae Souraya Subulussalam

(Kanal Aceh/Satria)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Sesosok mayat pria ditemukan mengapung di Sungai Lae Souraya, Jumat (1/11).

Awalnya, masyarakat Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat dihebohkan dengan adanya sesosok mayat yang hanyut di sungai tersebut.

“Ada masyarakat yang hendak mengambil mayat itu namun derasnya arus sungai sehingga tak berhasil,” kata seorang warga, Andong Maha saat dikonfirmasi.

Pihaknya langsung menghubungi kantor polisi untuk menginformasikan adanya mayat tersebut. Menegetahui informasi itu, jajaran Polsek Rundeng langsung turun dan menelusuri keberadaan mayat.

“Personel polisi dan pihak keluarga korban, langsung menggiring mayat tersebut ke pinggir sungai dan melakukan evakuasi,” kata Kapolsek Rundeng Ipda Mulyadi.

Mayat tersebut kini di bawa ke RSUD Kota Subulussalam, guna dilakukan pemeriksaan dan visum. Menurut keterangan Kapolsek Mulyadi, saat ditemukan, kondisi mayat tersebut sudah membengkak, tidak menggunakan pakaian, kepala bagian belakang terdapat luka, Tingginya kira-kira 165 CM, kulit putih, dan posisi telungkup.

Seorang keluarga korban, Ahmadi mengatakan bahwa mayat tersebut bernama Ipnul (25 th), Warga Desa Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara. Ipnul dinyatakan hilang sejak empat hari lalu, di wilayah Kecamatan Tanah Pinem, Desa Kuta Buluh, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Belum diketahui apa penyebab meninggalnya Ipnul, sehingga sampai hanyut di Sungai Lae Souraya. Pihak keluarga korban, akan menjemput korban untuk dimakamkan di Aceh Tenggara. [Satria Tumangger]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – BPJS Kesehatan mengalami tunggakan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh hingga Rp 100 miliar, dalam waktu tiga bulan. Tunggakan itu mengakibatkan rumah sakit plat merah tersebut harus meminjam uang ke bank untuk menjalankan operasionalnya. . Hal itu dilakukan karena pihak BPJS Kesehatan belum membayarkan klaim jatuh tempo. Direktur RSUDZA, Azharuddin membenarkan bahwa tunggakan BPJS Kesehatan mencapai Rp 100 miliar. . Tunggakan itu mulai dari bulan Juli hingga September 2019. “Benar (tunggakan BPJS Rp 100 miliar). Kita punya tunggakan yang sudah jatuh tempo selama tiga bulan belum dibayar,” kata Azharuddin saat dikonfirmasi, Jumat, 1 November 2019. . Besaran jumlah uang tersebut, kata dia untuk membiayai seluruh pengeluaran pelayanan kesehatan bagi warga Aceh di RSUDZA selama tiga bulan. Pihaknya, bisa menghabiskan sekitar Rp 40 miliar dalam sebulan untuk menjalankan pelayanan. . Meski begitu, lanjut dia BPJS tetap memberikan solusi untuk RSUDZA. Yaitu dengan cara membayar denda jika manajemen RSUDZA ingin meminjam uang ke bank. . “Tidak ada masalah, kita bisa ngutang ke bank dan BPJS yang menanggung dendanya, BPJS sudah benar, dia ngutang kasih solusinya,” katanya. . Dia mengakui walaupun BPJS punya tunggakan namun pelayanan di RSUDZA Banda Aceh tetap berjalan lancar tanpa ada kendala. “Pelayanan kita tetap tidak terganggu meski BPJS nunggak,” sebutnya. [Randi] . . . #aceh #bandaaceh #bireuen #pidie #pidiejaya #acehbesar #lhokseumawe #acehutara #acehtimur #langsa #acehtamiang #acehtenggara #gayolues #acehtengah #benermeriah #abdya #naganraya #acehbarat #naganraya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #simeulue #sabang #acehjaya #bpjs #bpjskesehatan #rsudza #kabaraceh

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts