Dua Lokasi di Aceh ini Bisa Menikmati Gerhana Matahari Cincin

Ilustrasi. (Foto: Winnetnews.com)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gerhana matahari cincin akan melintasi bumi pada 26 Desember 2019. Gerhana total itu, hanya bisa dilihat dari 7 provinsi.

Untuk itu, Kemenag Aceh akan memantau gerhana matahari cincin di Kabupaten Simeulue. Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh menyebutkan, ketujuh provinsi yang bisa melihat gerhana matahari total adalah Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Untuk provinsi Aceh, gerhana total hanya bisa dilihat di Kabupaten Simeulue dan sebagian daerah di Aceh Singkil. Gerhana akan terjadi pada pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB.

“Tapi ada dua kabupaten kota yang terkena yaitu simeulue dan sebagian singkil. Durasi gerhana seluruhnya tiga jam 47 menit 52 detik, sementara durasi gerhana total cincin dua menit 53 detik,” kata Daud Pakeh, disela sosialisasi Hisab Rukyat pada pelajar di Kanwil Kemenag setempat, Selasa (19/11).

50 peserta yang berasal dari sekolah dan madrasah di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar ikut dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Menurutnya, kegiatan itu bertujuan untuk mengedukasi para siswa tentang bagaimana terjadinya fenomena alam itu.

“Sosialiasi ini bagi kami penting, karena untuk memberikan pemahaman untuk anak-anak kita, di satu sisi sebagai sains, mereka harus tahu kapan gerhana matahari itu terjadi,” ujar Daud Pakeh.

Sosialisasi itu juga bertujuan untuk memberi pemahaman pada masyarakat bagaimana terjadinya fenomena gerhana melalui para siswa-siswi.

“Lewat anak-anak kita mengedukasi apa yang harus dilakukan masyarakat saat gerhana, baik gerhana bulan maupun matahari, juga kita menjaga aqidah umat jangan ada seperti masa lalu, kami yakin di kampung-kampung masih ada yang menganggap gerhana itu musibah besar,” jelasnya.

Pihaknya juga menyebutkan bahwa saat gernaha matahari cincin, pihaknya akan membagi 500 kacamata khusus untuk masyarakat di Simeulue. [randi]

 

View this post on Instagram

 

Aceh Barat (KANALACEH.COM) – Banjir yang tak kunjung surut di wilayah Aceh Barat, membuat pesta pernikahan warga di Desa Pasie Masjid, Kecamatan Meureubo, digelar di tengah genangan air. Meskipun banjir, tak menyurutkan semangat dan niat pasangan Muhammad Roni dan Desi Mega melangsungkan resepsi pernikahan dalam kondisi banjir, meskipun tinggi air mencapai 40 centimeter. Mobil para tamu undangan juga ikut menerobos banjir hingga ke depan rumah mempelai wanita. Kemudian, kedua mempelai harus di gendong untuk bisa sampai ke atas kursi pelaminan yang juga tergenang banjir. Meski dilanda banjir, proses pernikahan tetap berjalan dan tamu undanganpun tetap bisa menikmati hidangan yang telah disediakan. Keluarga mempelai mengatakan, pihak keluarga terpaksa melaksanakan resepsi ditengah banjir karena undangan sudah disebar dan segala keperluan sudah disiapkan. “Jadi kami harus tetap menggelar resepsi ini. Bahkan untuk sampai ke pelaminan tetap kami gendong kedua mempelai agar tidak basah,” kata keluarga mempelai, Masni Ananda, Senin (18/11). Ia juga mengeluhkan, jika hujan tiba daerah tempat tinggalnya, selalu menjadi langganan banjir. Hal itu sudah terjadi sejak lama. Ia meminta pihak pemerintah Aceh Barat untuk mengupayakan agar Kecamatan Meurebo, Aceh Barat tidak digenangi banjir jika hujan turun. “Harapan kami karena ditempat kami ini selalu banjir kalau hujan, jadi kalau bisa pemerintah daerah lebih tanggap, karena selalu banjir kalau hujan sedikit,” katanya. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com #acehbarat #acehtengah #aceh #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #gelar #resepsi #pernikahan #banjir #tergenang #hujan #mempelai #nekad #semangat

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts