Ibu dan Anak di Banda Aceh Terciduk Saat Konsumsi Sabu

Hisap sabu di gubuk, polisi bekuk 2 pemuda Aceh Barat
Ilustrasi hisap sabu-sabu. (Klikpositif)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Personel Polresta Banda Aceh menangkap Ibu dan Anak berinisial LM dan AP serta dua pria berinisial MFA dan EA yang mengkonsumsi sabu, pada Selasa (19/11). Mereka ditangkap di rumah LM.

Penangkapan keempatnya berkat laporan dari masyarakat. Yang menyebutkan bahwa peredaran narkotika jenis sabu sudah sangat marak di Banda Aceh.

Atas informasi itu, Sat Resnarkoba Polresta Banda Aceh langsung terjun ke lokasi, yakni di kawasan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, yang merupakan rumah LM.

Kasat Resnarkoba Polresta Banda Aceh, AKP Boby Putra Ramadan Sebayang mengatakan, dari penangkapan itu, pihaknya menemukan barang bukti berupa satu buah bungkusan dari plastik warna bening, yang di dalamnya berisikan kristal warna putih jenis sabu dengan berat  0,17 Gram.

Kemudian setelah dilakukan interogasi oleh petugas, dari keterangan pelaku MFA, ia mendapatkan barang haram itu dengan cara membeli dari tersangka AP, melalui seorang perantara ibunya yaitu LM (46) seharga Rp 150 ribu.

AP menerangkan, dirinya mendapat sabu yang tersangka jual kepada MFA tersebut, berasal dari EA (34), warga Gampong Lampaseh.

“Sementara MFA membeli sabu pada EA seharga 400 ribu, lalu petugas tidak menunggu waktu yang lama, dan langsung menuju ke rumah EA dan melakukan penangkapan,” kata Boby Putra dalam keterangannya, Rabu (20/11).

Sementara itu, kata Boby, tersangka EA dengan menggunakan uang yang di berikan oleh tersangka AP tersebut, membeli sabu pada ADO yang telah ditetapkan sebagai DPO, dikawasan Montasik, Kabupaten Aceh Besar seharga Rp 400 ribu.

Selanjutnya petugas mengamankan tersangka beserta barang bukti di Ruangan unit I Sat Resnarkoba Polresta Banda Aceh, guna dilakukan penyidikan lebih lanjut.

Para tersangka di jerat Pasal 112 Ayat (1) jo pasal 114 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gerhana matahari cincin akan melintasi bumi pada 26 Desember 2019. Gerhana total itu, hanya bisa dilihat dari 7 provinsi. Untuk itu, Kemenag Aceh akan memantau gerhana matahari cincin di Kabupaten Simeulue. Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh menyebutkan, ketujuh provinsi yang bisa melihat gerhana matahari total adalah Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Untuk provinsi Aceh, gerhana total hanya bisa dilihat di Kabupaten Simeulue dan sebagian daerah di Aceh Singkil. Gerhana akan terjadi pada pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB. “Tapi ada dua kabupaten kota yang terkena yaitu simeulue dan sebagian singkil. Durasi gerhana seluruhnya tiga jam 47 menit 52 detik, sementara durasi gerhana total cincin dua menit 53 detik,” kata Daud Pakeh, disela sosialisasi Hisab Rukyat pada pelajar di Kanwil Kemenag setempat, Selasa (19/11). 50 peserta yang berasal dari sekolah dan madrasah di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar ikut dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Menurutnya, kegiatan itu bertujuan untuk mengedukasi para siswa tentang bagaimana terjadinya fenomena alam itu. “Sosialiasi ini bagi kami penting, karena untuk memberikan pemahaman untuk anak-anak kita, di satu sisi sebagai sains, mereka harus tahu kapan gerhana matahari itu terjadi,” ujar Daud Pakeh. Sosialisasi itu juga bertujuan untuk memberi pemahaman pada masyarakat bagaimana terjadinya fenomena gerhana melalui para siswa-siswi. “Lewat anak-anak kita mengedukasi apa yang harus dilakukan masyarakat saat gerhana, baik gerhana bulan maupun matahari, juga kita menjaga aqidah umat jangan ada seperti masa lalu, kami yakin di kampung-kampung masih ada yang menganggap gerhana itu musibah besar,” jelasnya. Pihaknya juga menyebutkan bahwa saat gernaha matahari cincin, pihaknya akan membagi 500 kacamata khusus untuk masyarakat di Simeulue. [randi] #acehbarat #acehtengah #aceh #acehtenggara #acehtimur #acehsingkil #acehselatan #bandaaceh #gerhana #matahari #cincin#gerhanacincin #gerhanamataharitotal

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts