Gajah Betina Ditemukan Mati di Aceh Timur

Ilustrasi gajah mati. Foto: googleimages.com

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seekor gajah betina ditemukan mati di kawasan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Gajah berjenis kelamin betina itu sudah tidak bernyawa sejak lima hari lalu.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Aryanto mengatakan, kematian gajah itu pertama kali diketahui saat timnya melakukan penggiringan gajah liar di kawasan itu.

Disaat bersamaan, tim BKSDA menemukan bangkai gajah yang sudah membusuk dilokasi itu. Gajah betina itu diperkirakan berumur 25 tahun dan beratnya mencapai 3 ton.

“Saat kita temukan bangkai gajah itu sudah mulai membusuk. Kita sudah koordinasi dengan aparat, kita sudah lakukan nekropsi untuk diteliti, untuk diketahui penyebab kematiannya,” kata Agus saat dikonfirmasi, Kamis, 21 November 2019.

BKSDA sudah mengambil sampel bagian tubuh gajah tersebut, untuk dibawa ke laboratorium. Ia belum bisa memastikan apa penyebab gajah tersebut mati. “Kita masih menunggu hasil labfor,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, timnya masih fokus melakukan penggiringan kawanan gajah liar di Aceh Timur. Agar hewan bertubuh besar itu tidak masuk ke pemukiman warga dan merusak tanaman.

“Masih penggiringan. Gajah liar sudah bergerak hingga 3 kilometer, tim kita masih standby untuk menggiring gajah tersebut,” ujarnya. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sekitar 35 ekor gajah liar masuk ke pemukiman penduduk di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Sehingga dua unit rumah warga jadi amukan kawanan gajah. Informasi yang diterima dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyebutkan, kasus konflik gajah di Aceh terus terjadi, diduga terganggunya habitat satwa dilindungi ini, menjadi penyebab kawanan gajah turun gunung. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Aryanto membenarkan adanya konflik gajah di wilayah Kabupaten Bener Meriah. “Ia benar, memang saat ini sedang tingginya kasus konflik gajah di beberapa wilayah, termasuk wilayah Bener Meriah,” kata Agus, Rabu (20/11). Saat ini pihaknya sudah berada di lokasi untuk melakukan penggiringan, dengan membawa gajah jinak dari CRU Saree Aceh Besar ke lokasi. Konflik gajah yang terjadi di Bener Meriah, kata dia sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir. “Terkait adanya korban material rumah yang menjadi amukan gajah, saya sudah dapat informasinya, namun nanti kita sampaikan secara detail karena saat ini tim masih bekerja di lapangan,” ungkapnya. Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe BKSDA Aceh Kamaruzzaman mengatakan, kawanan gajah yang masuk ke pemukiman penduduk di Bener Meriah berjumlah 35 ekor. Tim CRU sudah berupaya melakukan penggiringan secara manual menggunakan mercun selama enam hari, tetapi kelompok gajah masih belum keluar dari permukiman penduduk. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com #acehbarat #acehtengah #aceh #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehsingkil #acehselatan #gajah #menerobos #pemukiman #penduduk #kawanangajah

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts