Pantau Lokasi Banjir, Dewan Abdya: Semua Pihak Harus Serius Atasi Persoalan Ini

(ist)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Usman IA, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), turun langsung memantau perkembangan banjir akibat hujan di gampong Kuta Bahagia, dan Gampong Pawoh, Dusun Bincah Susoh, Selasa (29/1) malam.

Usman mengatakan, air mulai naik ke permukaaan perumahan dan jalan-jalan sejak magrib. Sebelumnya kampung ini memang langganan banjir dan perlu penanganan serius dari pemerintah.

“Saya turut prihatin lihat masyarakat yang selalu kena dampak banjir dan semua pihak harus serius menanggapi peristiwa ini,” katanya.

Dirinya juga sudah melaporkan kejadian ini kepada anggota DPR-RI, Rafli dari fraksi PKS. “Alhamdulillah Rafli sangat peduli terhadap daerah kita serta responnya sangat baik,” katanya.

Selain itu, Usman juga menyebutkan untuk mengatasinya, diperlukan pemasangan batu gajah agar banjir ini tidak terulang lagi.

“Sungai tidak mampu lagi menampung debit air, makanya meluap kerumah warga,” ucapnya.

Sementara itu bedasarkan laporan dari kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Amirruddin banjir terjadi beberapa titik seperti Ie mirah Babahrot, Ujong Tanah, Setia dan kampung Sejahtera Manggeng, namun tidak ada korban jiwa. [Jimi Pratama]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, China saat ini masih bertahan di tempat tinggal masing-masing. Kondisi mereka saat ini juga baik-baik saja, dan tidak ada yang terdampak virus corona yang mewabah di Wuhan. Apalagi saat ini Pemerintah Aceh sudah menetapkan siaga 1 dan membuka posko untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh, yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok. Seorang mahasiswa asal Aceh di Wuhan, Alfi Riyan mengatakan, keadaan mereka saat ini masih dalam kondisi baik. Meskipun, harus berkurung di dalam rumah. Pemerintah Aceh, kata dia juga sudah mengirim bantuan dalam bentuk uang, agar mahasiswa disana membeli makanan yang higienis. Baca: Ini 12 Daftar Mahasiswa Asal Aceh di Wuhan “Kita dalam keadaan stabil, dalam artian kita bertahan diri di kamar,” kata Alfi, Minggu (26/1). Pemerintah Aceh, lanjut dia terus mensupport dan memberi bantuan, untuk memesan makanan yang higienis. “Saat ini yang paling berdampak, kita telah menerima bantuan awal Rp 50 juta dan sudah kami terima langsung dari Pemerintah Aceh melalui bapak Nova,” ujarnya. Pemerintah Aceh juga sudah membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona Wuhan, di China, masing-masing di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Penghubung Aceh di Jakarta. Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, sesuai arahan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,. Posko siaga itu untuk meningkatkan koordinasi antarlembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok. “Anak-anak kita di Kota Wuhan maupun yang masih di kota-kota lainnya di China bisa mengabarkan kondisinya, dan begitu kondisi memungkin mereka segera kita fasilitasi pulang ke Aceh,” kata pria yang akrab disapa SAG. [Randi] #aceh#acehbarat #acehgayo #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #bandaaceh #abdya #china #virus #viruscorona #obat #antivirus #hiv #membunuh #korban #penyakit #pusat #tablet #NHC #pasien #beijing #bantuan #wuhan #tiongkok #mahasiswa

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts