Ada 1.262 Senyawa di Ganja, Tapi Satu yang Menyebabkan Tanaman Itu Dilarang

Ilustrasi. (reportasenews)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peneliti ganja, Prof Dr Musri Musman menyebutkan dalam tanaman ganja, ada sekitar 1.262 zat senyawa. Tapi satu diantaranya mengandung Tetrahidrokanibinol (THC), yang mengakibatkan mariyuana itu dilarang di Indonesia.

Sementara sisanya, kata Musri, jika diolah bisa dijadikan berbagai keperluan, mulai dari untuk kesehatan, makanan, furniture, kosmetik hingga kertas.

Bahkan, dalam penelitiannya, kandungan THC tersebut bisa saja dihilangkan dalam tanaman ganja, tanpa menggeser zat senyawa yang ada di ganja tersebut. Sehingga, adanya kandungan THC itu, membuat 1.261 zat senyawa yang ada di dalam ganja itu tidak berguna.

“Bayangkan yang lainnya seolah-olah tidak berguna, padahal kita bisa menggeser yang satu itu (kandungan THC). Bisa kita geser. Yang lainnya tidak ada masalah,” kata Musri usai menggelar diskusi di Kamp Biawak, Banda Aceh, Jumat (31/1).

Ia menjelaskan, untuk di Aceh kandungan THC dalam ganjanya cukup banyak, yakni hampir 30 persen. Tapi, itu tergantung masa panen dan tanam. Bahkan, bisa lebih rendah.

“Yang masalah cuma THC itu saja. Cannabis THC di Aceh bervariasi dari spesies ganja lain, yang paling banyak dikita jenis sativa lebih banyak, ada sekitar 30 persen tapi itu tergantung masa panen,” ucapnya.

Menurutnya, ganja ini jika dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif dari berbagai sisi. “Dalam perspektif ini, hitung-hitungan saya lebih banyak maslahatnya dari pada mudarat. Dalam kontek ini hanya satu THC itu yang menjadi mudharatnya, ada 1262 senyawa, hanya satu yang menyebabkan itu dilarang ya itu kandungan THC,” lanjut Musri, yang juga sebagai akademisi di Universitas Syiah Kuala ini.

Apalagi, kata dia, kebutuhan minyak ganja untuk medis dalam skala global saat ini cukup besar. Sebab, minyak ganja yang dihasilkan itu tidak dapat dihasilkan dari wilayah lain, karena kandungan di dalamnya.

“Kandungan CBDnya itu, kita memiliki komparatif yang tidak bisa dipenuhi oleh Negara lain,” ucapnya. [Randi]

Related posts