Zainal Arifin: Pemko Banda Aceh Tidak Ambil Alih Masjid Oman

(foto: Insancendekia)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Isu yang mengalir bahwa Pemko akan mengambil alih kepemilikan Masjid Agung Al-Makmur dinilai tidak benar.

Isu ini dipatahkan Wakil Wali Kota Banda Aceh, H Zainal Arifin usai menunaikan shalat Ashar berjamaah, Jumat (31/1) di masjid yang terletak di Bandar Baru atau yang lebih dikenal dengan Gampong Lampriet tersebut.

Zainal memastikan tidak ada istilah ambil alih, Pemko hanya akan menata kembali dengan membentuk kepengurusan BKM sementara, hingga menciptakan suasana yang kondusif.

Chek Zainal juga menyerahkan SK BKM sementara yang ditandatangani Wali Kota kepada Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh, Tgk Alizar Usman yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Ketua BKM Masjid Agung Al-Makmur.

“Saya selaku Wakil Wali Kota Banda Aceh menyampaikan, bahwa SK yang dikeluarkan ini bukan untuk mengambil alih. Tapi dengan kondisi yang seperti ini, coret moret meski lewat spanduk bukanlah kondisi yang menguntungkan bagi kita umat Islam,” ujar Chek Zainal.

Wakil Wali Kota yang didampingi Kapolresta Banda Aceh kemudian menyampaikan dalam waktu dekat, Pemko akan bermusyawarah dengan semua pihak untuk menyusun kembali kepengurusan BKM yang definitif.

“InsyaAllah kami akan duduk kembali dengan tokoh-tokoh masyarakat, kita susun kembali pengurus masjid ini supaya berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” ungkapnya. [Randi/rel]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Jakarta (KANALACEH.COM) – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rafli mengusulkan Pemerintahan Jokowi untuk melegalkan tanaman ganja sebagai komoditas ekspor. Anggota Komisi VI DPR RI tersebut menyampaikan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam rapat kerja, Kamis (30/1). Menurut Rafli, ganja menjadi potensi ekspor yang besar, mengingat tanah Aceh merupakan daerah yang subur ditanami ganja. “Ganja entah itu untuk kebutuhan farmasi, untuk apa saja, jangan kaku kita, harus dinamis berpikirnya. Jadi, ganja ini di Aceh tumbuhnya itu mudah,” katanya. Politikus dari daerah asal pemilihan Aceh itu meminta pemerintah untuk melihat potensi yang ada dan dicari pasar luar negeri. Bahkan dirinya menawarkan diri untuk membantu proses ini ke depannya. Misalnya, mencarikan lahan jika diperlukan. “Jadi ganja ini adalah konspirasi global, dibuat ganja nomor 1 bahayanya. Narkotika yang lain dibuat nomor sekian. Padahal, yang paling sewot dan gila sekarang masuk penjara itu bukan orang ganja,” jelasnya. Agus menanggapi Rafli kemungkinan ganja menjadi komoditas ekspor. Ia mengaku akan melakukan kajian. “Itu baru bahas usulan, jadi nanti teknis kita lihat aturan yang ada. Aturannya, selama ini tidak diperbolehkan. Ke depannya bagaimana kepentingannya untuk apa,” tandasnya. (cnn) #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #bandaaceh #sabusabu #ganja #tanamannganja #komoditas #ekspor #dprri #jakarta #usulan #narkotika #narkoba #rapatkerja #pks

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts