Istri Kepala Desa di Aceh Singkil Mundur Dari Penerima Bantuan PKH

(kanal Aceh/Khadafi)

Singkil (KANALACEH.COM) – Tiga keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil mengundurkan diri dari program bantuan sosial tersebut.

Mereka memilih mundur lantaran sudah mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Ketiganya terdaftar sebagai penerima bantuan PKH sejak tahun 2018.

Pendamping PKH Kecamatan Simpang Kanan, Summa Wardaya Mussi mengatakan, dua keluarga yang mundur merupakan isteri dari Kepala Desa Pertabas dan Kuta Batu yang baru dilantik pekan lalu. Sementara satu warga lainnya merupakan warga Desa Pangi.

“Sukahati (41) merupakan isteri dari Kepala Desa Kuta Batu dan Masanna (41) merupakan isteri Kepala Desa Pertabas, serta Saumi Rafni (34) warga Desa Pangi,” kata Summa di Simpang Kanan, Senin (03/2).

Menurut Summa, niatan mundur dari isteri kepala desa tersebut sebenarnya sudah lama diutarakan sejak suaminya mencalonkan diri jadi kepala desa, namun baru hari ini terlaksana.

“Sudah ada niatan mau keluar itu pas suaminya mau calon kepala desa, namun baru pada hari ini terlaksana,” ungkap Summa.

Baca: RSUD Aceh Singkil Sudah Terisi Dokter Spesialis Kandungan

Sementara Sukahati, isteri kepala Desa Kuta Batu menuturkan, keluar dari penerima bantuan PKH karena sudah mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari setelah suaminya menjadi Kepala Desa. Ia meminta kalau bisa bantuan PKH dialihkan ke warga yang kurang mampu di desanya.

Baca: Tes SKD CPNS Usai, Dulmusrid Apresiasi Kinerja BKPSDM Aceh Singkil

“Kemudian agar silaturahim tetap terjaga, saya juga minta selalu diikutkan pertemuan PKH, meski sudah tidak terdaftar lagi sebagai penerima bantuan,” katanya.

Sementara Saumi Rafni warga Desa Pangi, kata Summa, keluar dari penerima bantuan PKH karena sudah memiliki usaha sendiri yakni berjualan kue. Baginya itu sudah mampu menambah penghasilan suaminya.

Baca: Singkil Dilanda Banjir 96 Rumah Warga Terendam

Sejauh ini kendala yang dihadapi kata Summa ialah minimnya kesadaran penerima bantuan yang sudah mampu untuk keluar, masyarakat beranggapan uang yang diterima itu dari negara sehingga merasa nyaman setiap bulannya seperti digaji oleh negara.

Sosialisasi terus dilakukan oleh Summa dan Irsah, selaku rekan satu timnya untuk membebaskan sebanyak 866 keluarga penerima bantuan PKH dari 25 desa di wilayah Kecamatan Simpang Kanan.

Ia berharap kepada penerima bantuan yang sudah mampu agar segera mengundurkan diri dan untuk uang bantuan yang diterima diharapkan dapat dijadikan modal usaha sehingga kelak dapat berwirausaha mandiri.

Target graduasi atau keluar dari keluarga penerima manfaat (KPM) akan terus di lakukan Summa dan kawan-kawan pendamping lainnya agar terlaksananya program PKH tepat sasaran serta dapat menekan angka kemiskinan dengan Graduasi mandiri 10% setiap tahunnya. [Khadafi]

Related posts