Dewan Minta Asrama Mahasiswa Subulussalam di Medan Segera Difungsikan

(ist)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Sekretaris Komisi D DPRK Subulussalam, Jefri Husni Munthe, meminta agar asrama mahasiswa asal Kota Subulussalam di Kota Medan, agar segera difungsikan.

Politisi Partai PAN itu mengaku sering ditanyai oleh mahasiswa asal Subulussalam yang kuliah di berbagai perguruan tinggi di kota Medan Sumatera Utara. terkait asrama mereka yang sudah selesai direhab namun belum difungsikan.

“Sudah selesai direhab, sekarang asrama mahasiswa Subulussalam di Medan itu kan sudah bagus, difungsikanlah, kasian mahasiswa kita terus-terusan ngontrak” Kata Jefri Husni Munthe kepada kanalaceh.com, Rabu (5/2).

Saat dikonfirmasi kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, Sairun, mengatakan bahwa asrama itu sudah bisa difungsikan atau dihuni oleh mahasiswa Subulussalam yang kuliah di Medan.

“Asrama atau mes mahasiswa Subulussalam di Medan itu sudah bisa digunakan, bagi mahasiswa yang kuliah di Medan sudah biasa menghubungi Syahrial Anggota PMI, ia yang saya serahkan untuk mengelola asrama itu,” kata Sairun.

Sairun menambahkan, bahwa asrama itu diperuntukkan bagi mahasiswa putra, karena kata Sairun, kalau diperuntukkan bagi mahasiswi Subulussalam jarak tempat perkuliahan dengan kampus mereka terlalu jauh. [Tumangger]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – 32 nelayan asal Aceh Timur, Provinsi Aceh hingga kini masih di tahan pihak otoritas laut Thailand sejak 21 Januari 2020. Mereka diduga terseret arus hingga hanyut ke perbatasan laut negara India dan Thailand. 32 nelayan itu awalnya berangkat menggunakan dua kapal yaitu KM Perkasa Mahera dan KM Voltus. Kini, mereka berada di Pangkalan Angkatan Laut Wilayah III Tap Lamuk Provinsi Phangnga, Thailand. Adapun anak buah kapal (ABK) yang berada di dua kapal ini ialah Munir (narkoda), Ibrahim (KKM), Saiful, Khairul, Nanda, Ikbal, M. Yunus, Nurdin, Dona, Iskandar, Rijal, Adi, Ishak, Munzir, Nurdin, Midi, Edi, Munir, Firman, Pendi, Adi, Aris, Abdul Hadi, Andi, Saleh, M Jamil, Adi dan Mawardi. Anggota DPR Aceh asal Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky, meminta Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk tidak mengabaikan nasib 32 Nelayan Aceh yang ditahan di Thailand. Menurutnya, hampir dua pekan lebih advokasi pihak pemerintah Aceh terhadap 32 nelayan ini masih nihil. Hal itu, kata dia berbanding terbalik dengan advokasi yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh terkait mahasiswa Aceh yang di Wuhan. “Perhatian dari Plt Gubernur terhadap 32 nelayan Aceh yang ditahan di Thailand sangat kurang. Ini berbanding jauh dengan perhatian yang ditunjukan ke mahasiswa Aceh di Wuhan,” kata Iskandar Usman saat dikonfirmasi, Selasa (4/2). Iskandar berharap Pemerintah Aceh tidak abai dengan nasib nelayan Aceh yang kini ditahan di Thailand. Sejauh ini, pihaknya sudah mengirimkan surat ke Kementrian Luar Negeri pada (22/1) lalu. Namun, tidak ada tanggapan. Setidaknya, kata dia ada perhatian yang sama seperti yang ditunjukan kepada mahasiswa di Wuhan. “Kita berharap seluruh ABK yang ditahan segera mendapat pendampingan dari Kemlu. Agar mereka yang ditahan ini bisa segera dipulangkan ke Aceh. Karena mereka melintasi batas laut bukan karena sengaja tapi karena hanyut dan terseret arus,” ujarnya. [Randi] #aceh #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #abdya #nelayan #hanyut #terseretarus #terdampar #kapal #nelayanaceh #thailand #dipulangkan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts