Ma’ruf Tegaskan Pemerintah Tak Mungkin Legalkan Ekspor Ganja

Ini alasan Kiai Ma'ruf Amin menolak bertemu Ahok
hidayatullah.com

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah tak mungkin mengambil langkah untuk melegalisasi tanaman ganja untuk dijadikan sebagai komoditas ekspor bagi Indonesia.

Hal itu ia katakan merespon usulan Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli terkait legalisasi tanaman ganja untuk komoditas ekspor.

Baca: Ada 1.262 Senyawa di Ganja, Tapi Satu yang Menyebabkan Tanaman Itu Dilarang

“Ya pertama saya kira itu ada larangan ya [untuk dilegalkan dan diekspor]. Enggak mungkinlah pemerintah melakukan itu,” kata Ma’ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2).

Ma’ruf menyatakan usulan Rafli itu sudah ditarik dan ditegur oleh pimpinan Fraksi PKS di DPR. Ma’ruf menegaskan pemerintah tak mungkin mengekspor sesuatu yang dilarang untuk digunakan oleh orang lain, seperti ganja.

Baca: Istana Pelajari Usulan Legalisasi Ganja Demi Komoditas Ekspor

“Saya kira tak mungkin hal seperti itu kita ekspor, dilarang untuk ekspor untuk orang lain,” kata dia.

Selain itu, Ma’ruf menilai butuh kajian yang mendalam untuk mengidentifikasi tanaman ganja bermanfaat untuk pengobatan. Menurutnya, pihak Kementerian Kesehatan harus mengkaji lebih lanjut isu yang beredar bahwa ganja sebagai medium pengobatan.

“Itu harus dilakukan kajian dulu. Namanya bukan mengekspor ganja itu. Sudah berubah namanya itu ya. Saya kira harus dikaji oleh Kementerian Kesehatan,” kata dia. [CNN]

 

View this post on Instagram

 

Jakarta (KANALACEH.COM) – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rafli mengusulkan Pemerintahan Jokowi untuk melegalkan tanaman ganja sebagai komoditas ekspor. Anggota Komisi VI DPR RI tersebut menyampaikan kepada Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam rapat kerja, Kamis (30/1). Menurut Rafli, ganja menjadi potensi ekspor yang besar, mengingat tanah Aceh merupakan daerah yang subur ditanami ganja. “Ganja entah itu untuk kebutuhan farmasi, untuk apa saja, jangan kaku kita, harus dinamis berpikirnya. Jadi, ganja ini di Aceh tumbuhnya itu mudah,” katanya. Politikus dari daerah asal pemilihan Aceh itu meminta pemerintah untuk melihat potensi yang ada dan dicari pasar luar negeri. Bahkan dirinya menawarkan diri untuk membantu proses ini ke depannya. Misalnya, mencarikan lahan jika diperlukan. “Jadi ganja ini adalah konspirasi global, dibuat ganja nomor 1 bahayanya. Narkotika yang lain dibuat nomor sekian. Padahal, yang paling sewot dan gila sekarang masuk penjara itu bukan orang ganja,” jelasnya. Agus menanggapi Rafli kemungkinan ganja menjadi komoditas ekspor. Ia mengaku akan melakukan kajian. “Itu baru bahas usulan, jadi nanti teknis kita lihat aturan yang ada. Aturannya, selama ini tidak diperbolehkan. Ke depannya bagaimana kepentingannya untuk apa,” tandasnya. (cnn) #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #bandaaceh #sabusabu #ganja #tanamannganja #komoditas #ekspor #dprri #jakarta #usulan #narkotika #narkoba #rapatkerja #pks

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts