Unsyiah Tawarkan Jadi Pusat Penelitian Cannabis Untuk Medis

5 Februari, Unsyiah pilih rektor baru
Gedung biro rektor Unsyiah, Banda Aceh.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Profesor Samsul Rizal, mendukung jika kampus dijadikan tempat meneliti cannabis, untuk keperluan medis dengan standarisasi yang mempuni.

Hal itu, kata dia diperlukan jika Pemerintah mengeluarkan regulasi terkait perizinan untuk bisa diteliti di lembaga pendidikan tersebut.

“Kita mendukung pemerintah apabila mengeluarkan regulasi terkait perizinan cannabis hanya untuk kebutuhan penelitian dan medis,” katanya kepada wartawan, Jumat (7/2).

Baca: Ada 1.262 Senyawa di Ganja, Tapi Satu yang Menyebabkan Tanaman Itu Dilarang

Sejauh ini, kata dia, belum ada perguruan tinggi yang memiliki laboratorium khusus, untuk meneliti kandungan dalam mariyuana tersebut. Sehingga, ia mendorong agar kampus diberikan tempat untuk melakukan riset.

“Kampus siap membantu jika dibutuhkan untuk menjadi pusat penelitian atau laboratorium khusus cannabis, agar lebih terstandarisasi, sehingga dapat membantu pemerintah di bidang kesehatan,” ujarnya.

Baca: Ma’ruf Tegaskan Pemerintah Tak Mungkin Legalkan Ekspor Ganja

Ia berharap akan ada qanun tentang cannabis untuk kebutuhan penelitian dan medis di perguruan tinggi. Pihaknya juga berwacana agar Universitas Syiah Kuala punya pusat penelitian atau laboratorium khusus cannabis dengan standarisasi yang baik.

Sementara itu, peneliti ganja, Profesor Musri Musman menyebutkan dalam tanaman ganja, ada sekitar 1.262 zat senyawa. Tapi satu diantaranya mengandung Tetrahidrokanibinol (THC), yang mengakibatkan mariyuana itu dilarang di Indonesia.

Sementara sisanya, kata Musri, jika diolah bisa dijadikan berbagai keperluan, mulai dari untuk kesehatan, makanan, furniture, kosmetik hingga kertas. [Randi]

Related posts