Zainal Ketaren Pimpin PMI Aceh Singkil

(Kanal Aceh/Khadafi)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Zainal Abidin Ketaren resmi dilantik sebagai ketua palang merah indonesia (PMI) Aceh Singkil masa bakti 2020-2025. Ia menggantikan Mulyadi yang sudah habis masa jabatannya.

Pelantikan berlangsung di Pendopo Bupati Aceh Singkil pada Jumat (7/2) oleh ketua PMI Aceh, Teuku Alaidinsyah.

“Alhamdulillah ini merupakan beban moral dan kami harus siap,” kata Zainal dalam sambutannya.

Selama ini di RSUD Aceh Singkil sering terjadi kekosongan darah. Untuk itu sebagai ketua, Zainal menargetkan kantong darah berjalan dengan membuat database pendonor guna meningkatkan stok darah.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan sosialisasi donor darah ke sekolah dan masyarakat pada umumnya.

Support pemerintah daerah disetiap kegiatan PMI, sangat diharapkan oleh Zainal agar PMI tidak lambat bergerak.

“Kami berharap pemerintah daerah membantu kami untuk menjadikan PMI lebih baik lagi,” ungkap Zainal.

Sementara Bupati Dulmusrid berharap keseriusan kinerja dari pengurus PMI Aceh Singkil yang baru dilantik untuk mengambil andil dalam kegiatan kebencanaan terlebih Aceh Singkil sering terjadi bencana.

“Semoga kinerjanya bener-bener nyata, tidak hanya omong doang, silahkan bekerja sama dengan Direktur RSUD dan instansi lainnya,” harap Dulmusrid. [Khadafi]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Singkil (KANALACEH.COM) – Tiga keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil mengundurkan diri dari program bantuan sosial tersebut. Mereka memilih mundur lantaran sudah mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Ketiganya terdaftar sebagai penerima bantuan PKH sejak tahun 2018. Pendamping PKH Kecamatan Simpang Kanan, Summa Wardaya Mussi mengatakan, dua keluarga yang mundur merupakan isteri dari Kepala Desa Pertabas dan Kuta Batu yang baru dilantik pekan lalu. Sementara satu warga lainnya merupakan warga Desa Pangi. “Sukahati (41) merupakan isteri dari Kepala Desa Kuta Batu dan Masanna (41) merupakan isteri Kepala Desa Pertabas, serta Saumi Rafni (34) warga Desa Pangi,” kata Summa di Simpang Kanan, Senin (03/2). Menurut Summa, niatan mundur dari isteri kepala desa tersebut sebenarnya sudah lama diutarakan sejak suaminya mencalonkan diri jadi kepala desa, namun baru hari ini terlaksana. “Sudah ada niatan mau keluar itu pas suaminya mau calon kepala desa, namun baru pada hari ini terlaksana,” ungkap Summa. Baca: RSUD Aceh Singkil Sudah Terisi Dokter Spesialis Kandungan Sementara Sukahati, isteri kepala Desa Kuta Batu menuturkan, keluar dari penerima bantuan PKH karena sudah mampu membiayai kebutuhan hidup sehari-hari setelah suaminya menjadi Kepala Desa. Ia meminta kalau bisa bantuan PKH dialihkan ke warga yang kurang mampu di desanya. Baca: Tes SKD CPNS Usai, Dulmusrid Apresiasi Kinerja BKPSDM Aceh Singkil “Kemudian agar silaturahim tetap terjaga, saya juga minta selalu diikutkan pertemuan PKH, meski sudah tidak terdaftar lagi sebagai penerima bantuan,” katanya. Sementara Saumi Rafni warga Desa Pangi, kata Summa, keluar dari penerima bantuan PKH karena sudah memiliki usaha sendiri yakni berjualan kue. Baginya itu sudah mampu menambah penghasilan suaminya. Baca: Singkil Dilanda Banjir 96 Rumah Warga Terendam Selengkapnya di www.kanalaceh.com #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #aceh #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #abdya #singkil #banjir #dana #bantuan #pkh #desapangi #kepaladesa #tolakbantuan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts