Rekanan Akan Beberkan Dugaan Lima Proyek Fiktif di Subulussalam

Ilustrasi. (net)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Sebanyak lima kegiatan yang diduga proyek fiktif di Dinas PUPR Kota Subulussalam, menelan anggaran mencapai Rp 895 juta mulai terkuak.

Darmawansyah alias Agam Pemilik CV Azka Aldric, selaku rekanan lima proyek bermasalah tersebut saat diwawancarai wartawan, mengatakan bahwa ia hanya sebagai suruhan, sementara masih ada seseorang berinisial SH yang berperan dibalik proyek diduga fiktif tersebut.

Agam menceritakan bagaimana asal mula timbulnya masalah kelima proyek di Dinas PUPR Tahun Anggaran 2019 tersebut, hingga saat ini masih ditangani oleh Kejaksaan Negri Subulussalam. Kata dia, ia hanya menjalankan perintah SH yang saat itu pejabat di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Subulussalam.

Agam mengaku, pada saat ia mengajukan penarikan dana proyek Kepada Kadis PUPR, saat itu Kadis tengah berada di luar daerah. Sehingga berkas pencairan dana dilakukan tanpa tandatangan Kadis PUPR.

Namun pada saat yang sama, ia dihubungi oleh SH dan menyampaikan agar berkas pencairan tersebut segera di masukkan ke BPKD untuk proses pencairan, sedangkan untuk tandatangan Kadis PUPR di SPM akan ditandangani setelah kadis sudah pulang ke Subulussalam.

“Ternyata, SH tidak ada menghubungi pak Kadis mengenai tandatangan itu. Saya tau saat menghadap pak kadis PUPR setelah pulang dari dinas luar untuk meminta menandatangani berkas tersebut yang uangnya sudah cair. Pak Kadis enggak mau menandatangani berkas itu lantaran sudah terlebih dulu dilakukan penarikan,” kata Agam, Senin (10/2).

Agam juga mengaku sudah mendapat surat panggilan dari Kejaksaan Negeri Subulussalam untuk memberikan keterangan yang dijadwalkan akan berlangsung pada hari Selasa 11 Februari 2020.

Kepada Wartawan, Agam mengatakan setelah pemeriksaan di Kejaksaan nanti, ia akan membeberkan semua yang terlibat dalam kasus itu.

“Mohon bantu saya untuk membongkar kasus ini. Setelah diperiksa nanti, saya akan membeberkan semua siapa yang terlibat dalam kasus ini,” kata Agam. [Tumangger]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sebanyak 1000 peserta mengikuti ujian CPNS hari pertama untuk wilayah Banda Aceh. Ujian dilaksanakan di ruang BPSDM Banda Aceh, Senin (10/2/20) BKPSDM Banda Aceh mengatakan, ujian akan berlangsung hingga 4 hari ke depan, mulai 10-14 Februari 2020. Satu pertemuan ada 5 sesi ujian yang bisa diikuti oleh peserta. “Hari ini ada 1000 orang peserta, setiap sesi ada 200 orang, gratis hari ini yang ikut ujian sebanyak 186 di sesi pertama karena 13 orang ada yang terlambat dan juga tidak hadir,” kata Nurhasanah, Sekretaris BKPSDM Banda Aceh di sela-sela pelaksanaan ujian Iklan Untuk para peserta yang terlambat tidak diizinkan untuk mengikuti ujian dan dianggap gugur. “Yang terlambat walau hanya lima menit tetap tidak bisa mengikuti ujian, sementara kita sayang melihat mereka yang tidak bisa mengikuti ujian, tetapi bertemu dan disiplin waktu itu untuk kita tetap nomor satu,” kata Hasanah. Setiap peserta yang akan mengikuti ujian harus terlebih dahulu menitipkan tas bawaannya ke tempat petugas yang sudah disedialan, lalu melalui pemeriksaan di pintu masuk untuk menghindari berbagai kecurangan dan hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya peserta masuk dan men-memindai kartu ujian untuk petugas yang ada. Kemudian peserta akan diarahkan menuju ruang tunggu hingga waktu ujian. Sejauh ini, kata Hasanah, ujian pelaksaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. “Belum ada tantangan yang muncul. Hanya saja mungkin keterlambatan peserta yang membuat kita kecewa karena datang di menit terakhir waktu ujian, ”ungkapnya. Untuk nilai kelulusan yang harus dicapai oleh peserta yaitu Tes Kerakteristik Pribadi (TKP) 126, Tes Intelegensia Umum (TIU) 80 dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 65. Dengan minimal hasil nilai 271. Selengkapnya di www.kanalaceh.com #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #aceh #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #abdya #bandaaceh #abdya #tescpns #cpns #peserta #terlambat #ujian #seleksi #pegawainegeri

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts