Dua Penganiaya Wartawan di Aceh Barat Ditetapkan Jadi Tersangka

Ilustrasi. (poskota)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dua terduga penganiaya seorang wartawan LKBN Antara di Aceh Barat, Dedi Iskandar, ditetapkan jadi tersangka oleh penyidik Polres Aceh Barat, di Meulaboh.

Dua terduga pelaku pengeroyokan itu ialah Akrim bersama rekannya Erizal. Keduanya saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Aceh Barat.

Kasatreskrim Polres Aceh Barat, Iptu M Irsal, membenarkan penetapan tersangka tersebut. Kata dia, keduanya juga sudah ditahan. “Ya, sudah ditetapkan tersangka. Dua-duanya (sudah ditahan),” kata Irsal saat dikonfirmasi, Senin (24/2).

Sebelumnya, Dedi Iskandar juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan sejumlah pria kepada dirinya. Dedi yang seharusnya menjadi korban, malah dituduh mencekik salah satu pelaku saat peristiwa pengeroyokan itu terjadi.

Sebelum ditetapkannya kedua itu jadi tersangka, Dedi Iskandar terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka dengan delik Pasal 351 jo 352 KUHP, tentang penganiayaan atas laporan seorang pelaku pengeroyokan.

Hal itu membuat sejumlah organisasi pers di Aceh kembali mempertanyakan kredibilitas para penegak hukum. Yang dimana, seharusnya, pelaku pengeroyokan yang dijerat.

Sebelumnya, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin, 20 Januari 2020. Saat itu Dedi sedang mewawancarai Kasubbag Humas Polres Aceh Barat, di salah satu warung kopi di Meulaboh.

Kemudian datang sekelompok orang yang langsung mencekik Dedi dan melakukan penganiayaan. Akibat dari kejadian itu, Dedi sempat terbaring menjalani perawatan di rumah sakit.

Setelah itu, istri Dedi Iskandar, Sarah Sabrina, melapor ke polisi dengan nomor laporan LP/09/1/2020/Aceh/Res Aceh Barat/SPKT, Sarah melaporkan Akrim Cs yang diduga merupakan pelaku pengeroyokan. [Rand]

Related posts