21 Rumah Ibadah Suluk Terbakar di Subulussalam

(Kanal Aceh/Tumangger)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Sebanyak 21 rumah Persulukan atau asrama tempat melaksanakan Ibadah Suluk, di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam hangus terbakar, pada Selasa sore (25/2).

Seorang warga Sultan Daulat Rasumin Pohan kepada kanalaceh.com menceritakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, saat ia bersama rekan-rekannya sedang duduk di sebuah warung kopi tak jauh dari lokasi kebakaran.

Seketika mereka melihat gumpalan asap dan langsung mendekati lokasi asal asap tersebut, ternyata ada kebakaran di Rumah Persulukan yang berbahan kayu dan sebagian setengah permanen itu.

“Saat ada gumpalan asap, kami langsung melihat sumber asap tersebut ternyata ada kebakaran di Rumah Persulukan, saya langsung menghubungi pak camat dan pemadam kebakaran,” kata Rasumin Pohan.

Tak berselang lama, mobil pemadam kebakaran dibantu warga sekitar turun langsung untuk menjinakkan si jago merah. Dengan waktu yang tidak terlalu lama, api pun berhasil dipadamkan.

Camat Sultan Daulat, Rahmad Fadli Capah membenarkan bahwa memang telah terjadi kebakaran yang menghanguskan 21 Rumah Persulukan atau kamar suluk ditambah 1 mushola ikut dirusak untuk menghindari kebakaran meluas.

Belum diketahui apa penyebab kebakaran tersebut, namun kata Camat Fadli Capah, saat kebakaran terjadi, tempat Persulukan tersebut sedang kosong tak berpenghuni.

“Mungkin karena beberapa hari terakhir ini cuaca kemarau, saat panas terik dan ditambah angin sehingga api dengan cepat melalap tempat Persulukan tersebut” kata Rahmad Fadli Capah.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. [Tumangger]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kantor Wilayah Kementrian Agama Aceh akan menggelar ujian tes CPNS pada 3 Maret 2020 mendatang. Dalam ujian itu, peserta laki-laki akan dipisah dengan perempuan. Kabag TU Kemenag Aceh, Saifuddin mengatakan, pemisahan itu telah diusulkan pihaknya ke Kementrian Agama. Alasannya, kata dia karena menyesuaikan kearifan lokal di Aceh, terkait adanya syariat islam. “Memang pisah nanti antara laki-laki dan perempuan sesuai syariat kita, artinya apakah duluan masuk perempuan atau laki laki, nanti kita sesuaikan,” kata Saifuddin usai memantau lokasi tes CPNS Kemenag Aceh, Selasa (25/2). Baca: Ini Jadwal dan Lokasi Tes CPNS Kemenag Aceh Pihak Kemenag Aceh juga sudah menyurati BKN untuk adanya pemisahan itu. Menurutnya, pemisahan itu suatu yang wajar di Aceh dan peserta, kata dia, dipastikan tidak ada yang komplain. “ini juga sudah kita minta ke pusat,” ucapnya. Pelaksanaan ujian tes CPNS Kemenag Aceh akan dipusatkan di Asrama Haji Embarkasi Aceh, yang diikuti sebanyak 19.736 peserta. Ujian itu dilaksanakan selama 8 hari. Persesi, akan diikuti sebanyak 550 peserta. “Satu sesi 550 peserta, kita perkirakan dalam 8 hari semua sudah selesai,” ucap Saifuddin. Pihaknya juga sudah menyiapkan 600 komputer untuk pelaksanaan tes CPNS, yang akan digunakan nantinya sebanyak 550 dan sisanya cadangan. Peserta, lanjut dia, harus hadir 2 jam sebelum ujian dimulai. Tes SKD tersebut bakal digelar selama 90 menit. Jika ada peserta yang terlambat, kata dia akan dinyatakan gugur. “Tidak ada kompensasi bagi yang telat. Dua jam sebelum ujian harus hadir,” ucapnya. [Randi] #acehtengah #acehbarat #acehtenggara #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehtamiang #acehgayo #acehtimur #acehbesar #acehselatan #tescpns #cpns #cpnsbandaaceh #kemenag #tesSKD #ujiancpns #pisah #laki #perempuan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts