Irigasi Panto Teungku di Abdya Terancam Ambruk

Kondisi irigasi Panto Teungku di Kuala Batee Abdya (Jimi pratama/KanalAceh.com)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Irigasi Panto Teungku Gampong Kuta Bahagia, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terancam ambruk karena terus dihantam oleh arus air sungai di kawasan itu.

Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten setempat diminta segera memperbaikinya.

“Irigasi ini harus segera dilakukan penangganan. Karena kalau tidak dikhawatirkan akan ambruk total,” ucap Camat Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Abdya, Khairumam, Kamis (27/2).

Menurut Khairumam, kondisi terkini irigasi dimaksud sudah mulai retak parah terutama bagian intakenya. Penyebabnya karena terus dikikis oleh arus air sungai. Oleh karena itu, penanganan segera harus dilakukan supaya kerusakan tidak bertambah parah.

Ia menjelaskan, andai irigasi tersebut ambruk maka bisa dipastikan sekitar 300 hektare lebih areal persawahan di sana akan terancam gagal tanam terutama, di tiga desa yakni Geulanggang Gajah, Kuala Trubu dan Desa Pasar Kuta Bahagia.

“Selain dikikis oleh ganasnya air sungai juga rusaknya inteke irigasi dimaksud karena dihantam banjir beberapa waktu yang lalu,”sebut mantan Kabag Kesra dan Keistimewaan Setdakab Abdya itu.

Pihaknya berharap supaya masalah ini bisa segera ditanggani karena mengingat masa tanam padi dan hanya irigasi itu yang dibutuhkan oleh petani untuk mendapatkan air sawah.

“Harapan kami dinas terkait harus segera turun untuk melihat kondisi terkini irigasi itu dan tentunya mau menangganinya. Karena ini persoalan yang tidak dapat ditunda karena sawah butuh air,” harap Camat Kuala Batee.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Abdya Ir Moch Tavip menyebutkan pihaknya akan turun ke lokasi irigasi yang terancam ambruk, kemudian nanti akan membuat programnya. Intinya PUPR, kata dia akan hitung-hitung dulu mengenai besaran anggarannya.

“Intinya kita turun dulu ke lokasi dan memprogramkan. Mudah-mudahan Tahun 2021 nanti bisa terakomodir dan dianggarkan dalam dana DAK kita,”demikian Moch Tavip. [Jimi Pratama]

Related posts