Kasus Pencabulan Anak di Banda Aceh Meningkat

Pelaku pencabulan yang ditangkap Polresta Banda Aceh. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kasus pencabulan anak di bawah umur di Kota Banda Aceh meningkat setiap tahunnya. Rata-rata pelaku merupakan orang dekat korban.

Dari data yang dimiliki oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, jumlah kasus pencabulan merangkak naik.

Pada tahun 2018 ada 18 kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur di wilayah Kota Banda Aceh. Kemudian di 2019, menjadi 20 kasus, dan selama 2020 sudah ada enam kasus yang saat ini ditangani pihak kepolisian.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto menduga, pengaruh konten pornografi menjadi penyebab pelaku melakukan pencabulan terhadap anggota keluarganya sendiri. Apalagi, kata Trisno, korban selalu orang terdekat pelaku.

“Kasus pencabulan anak meningkat. Mungkin pengaruh dengan pornograpi. Karena hampir semua pelaku orang terdekat korban, jadi pelaku tau persis korbannya,” kata Trisno saat jumpa pers di Mapolresta Banda Aceh, Kamis (27/2).

Untuk itu, hal ini perlu mendapat atensi dari masyarakat yang mempunyai anak, untuk bisa mengawasi anggota keluarganya, dan menjaga anaknya.

Trisno mencontohkan, seperti kasus yang saat ini mereka tangani. Dimana paman korban berinisial RR (20), nekat mencabuli keponakannya yang berusia 13 tahun di wilayah Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. RR juga melakukan kekerasan, sehingga korban menuruti keinginan pamannya.

Dari pemeriksaan awal, lanjut Trisno, RR melakukan aksi bejat itu karena sering melihat konten porno. Apalagi, korban dan pelaku satu rumah. Sehingga saat rumah tersebut sepi, pelaku langsung menyetubuhi keponakannya yang masih di bawah umur.

“Perbuatan tersangka itu dilakukan pada saat orang tua korban sedang keluar,” sebut Trisno.

Bahkan, pelaku juga sudah berulang kali melakukan tindak pencabulan terhadap keponakannya. Melihat aksi pamannya tersebut, korban lalu melaporkan kejadian itu ke orangtuanya. Kemudian, orangtua korban melaporkan RR ke Polisi.

Trisno menyebut, saat ini pihaknya bekerjasama dengan instansi terkait, melakukan upaya prefentif dan sosialisasi oleh bhabinkamtibmas, agar kasus serupa tidak terjadi di lingkungan masyarakat. [Rand]

Related posts