Abu Dhabi Berminat Bangun Monorail dan Bandara Baru di Aceh

Abu Dhabi Berminat Bangun Tiga Infrastruktur Baru di Aceh. (dok. Humas Pemprov Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Lembaga pengelola dana investasi, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) berminat melakukan investasi di tiga bidang infrastruktur di Aceh. Tiga project besar itu adalah pembangunan bandara baru di Sabang, pembangunan moda transportasi massal monorail Banda Aceh dan pembangunan pipa gas Lhokseumawe – Banda Aceh.

Deputi Direktur Bidang Investasi Properti dan Infrastruktur ADIA, Salem Al Darmaki, mengatakan dalam waktu dekat ADIA akan segera mengirimkan tim ke lapangan guna menindaklanjuti rencana investasi tersebut.

“Pihak ADIA saat ini sedang giat berkomunikasi dengan counterpart dan kementerian terkait di Indonesia untuk membentuk satu lembaga dana tabungan pembangunan infrastruktur Indonesia-Abu Dhabi,” kata Salem usai pertemuan bersama delegasi Pemerintah Aceh yang diketuai oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Abu Dhabi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/3).

Lembaga tersebut, nantinya akan membuat satu department khusus untuk pembangunan infrastruktur di Aceh. Menurutnya investasi di bidang infrastruktur di Aceh sangat menjanjikan, mengingat perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin membaik secara umumnya serta potensi ekonomi Aceh di sektor pariwisata dan energi.

Salem mengatakan, pihaknya juga akan mengajak para investor lain untuk turut serta bergabung dalam proyek pembangunan di Indonesia dan Aceh pada khususnya.

“Bagi kami Aceh adalah layaknya saudara yang saling bahu-membahu dan saling membantu pada saat membutuhkan. Kami merasa untuk membantu saudara kami bersama-sama membangun,” ujar Salem.

Aceh, kata dia sangat berpotensi untuk menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat dari Timur Tengah mengingat faktor lokasinya yang dekat dan kesamaan budaya Islam. Sementara itu, Plt Gubernur Aceh memberikan dukungan dan kemauan pihak ADIA yang telah memilih Aceh sebagai pintu masuk untuk beberapa investasi proyek investasi lainnya di Indonesia.

“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil, keperluan Aceh terhadap infrastruktur merupakan salah satu syarat mutlak yang harus segera dilakukan,” ujar Nova.

Nova mengatakan Aceh terbuka kepada semua investor dari negara manapun, dalam usaha peningkatan penciptaan lapangan kerja uang baru. “Insya Allah, kami akan terus melakukan followup dan tindaklanjut supaya rencana investasi ini dapat segera terwujud,” kata Nova. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

UEA (KANALACEH.COM) – Mubadala Holding, sebuah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi yang bergerak di berbagai bidang termasuk minyak dan gas, perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup, tertarik mempeluas kegiatan investasi tidak hanya pada sektor migas, tapi juga pada sektor non-migas. Hal itu sebagai bagian dari komitmen investasi Uni Emirat Arab di Aceh. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan Mubadala Petroleum, salah satu anak perusahaan Mubadala, adalah pemegang konsesi ekplorasi migas terbesar di Aceh, yang tersebar di blok Andaman I, Andaman II dan South Andaman dengan total nilai investasi sekitar USD 500 Juta. Sebagai salah satu pemain utama di industri migas di Aceh, Plt Gubernur sangat mengapresiasi kegiatan investasi yang dilakukan oleh Mubadala dalam beberapa tahun terakhir. “Hubungan baik antar perusahaan dan masyarakat patut diberikan apreasiasi dan menjadi lesson learnt bagi perusahaan lain dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar,” kata Nova Iriansyah dalam keterangannya, Senin (9/3). Ia berharap usaha diversifikasi investasi yang akan dilakukan oleh Mubadala, dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh serta membuka lapangan pekerjaan yang baru. Sementara itu, CEO Mubadala Petroleum, Bakheet Al Katheeri menyatakan pihaknya sangat tertarik berinvestasi di bidang non migas di Aceh, khususnya di bidang pertanian. “Kami tertarik untuk mendiversifikasi portfolio investasi di Indonesia dengan cara menempatkan dana di sektor pertanian yang ramah lingkungan, serta pembangunan infrastruktur dan energi,” kata Bakheet Al Katheeri. Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Aulia Sofyan, mengatakan pihaknya menyambut baik terhadap rencana investasi Mubadala di sektor non-migas. Pihaknya juga memastikan proses perizinan nantinya bisa berjalan cepat, mudah dan nyaman. Selengkapnya di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #abudhabi #investor

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts