Tim Pansus DPRK Aceh Singkil Belum Sampaikan Laporan

Tim Pansus DPRK Aceh Singkil Belum Sampaikan Laporan. (Kanal Aceh/Khadafi)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Tim Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil telah menyelesaikan waktu kerjanya, Jum’at (13/3).

Ketua Tim Pansus II Mairaya saat dikonfirmasi, mengatakan timnya sudah turun ke SKPK, RSUD, Perusahan dan meninjau kegiatan fisik tahun 2019.

“Hasil kesepakatan tim, untuk sementara tidak menyampaikan hasil temuan di lapangan terlebih dahulu,” katanya.

Menurut Mairaya, laporan hasil pansus akan disampaikan secara resmi lewat paripurna penyampaian laporan hasil pansus, setelah anggota dewan melaksanakan Bimtek di Yogyakarta pada 16 – 20 Maret 2020.

“Kita sudah kunjungi seperti PT Runding, PT PLB Astra, pembangunan jembatan handel hasilnya sedikit ada kesalahan, namun kalau dirata-ratakan, sudah menuntaskan pekerjaan,” ungkap Mairaya.

Dari kegiatan fisik, kata Mairaya setelah 31 Desember 2019 terdapat beberapa item pekerjaan yang belum selesai. Namun terdapat regulasi kegiatan fisik yang sumber dananya berasal dari otsus, dapat diadendum pekerjaan sampai 50 hari.

“Gambaran umumnya kegiatan fisik di tahun 2019, 90 persen lebih hampir tuntas,” ucapnya.

Meski belum 100 persen kegiatan fisik, kata Mairaya tidak menyalahi aturan karena terdapat petunjuk untuk diperpanjang waktu pekerjaan.

Perlu diketahui sebelumnya DPRK Aceh Singkil melalui paripurna membentuk dua Tim Pansus, terbagi Tim I berjumlah 11 orang dan Tim II berjumlah 14 orang. Tim I diketuai oleh Yulihardin, sementara Tim II Mairaya. [Khadafi]

 

 

View this post on Instagram

 

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Satu Makam tanpa nama di Kabupaten Aceh Singkil, menjadi fenomena unik. Terletak tak jauh dari bibir pantai di kemukiman Gosong Telaga, tepatnya di wilayah Pemerintahan Desa Gosong Telaga Selatan. Diperkirakan, makam tersebut sudah ada di sana sejak tahun 1700 an. Baru pada sekitar tahun 2009 makam tersebut dipugar oleh salah satu anggota dewan setempat. Sebelumnya makam kondisinya kurang terawat. Berdasarkan cerita warga sekitar, makam itu diperkirakan berusia sekitar 300 tahun. Warga sekitar mempercayai makam tersebut sebagai Tampat Aulia. Pada makam tidak terdapat tanda pengenal. Lokasi makam berada diatas karang. Panjang makam sekitar 9 meter. Setelah dipugar, luas area makam sekitar 50 meter persegi. Menurut Maas Rasmi, warga Desa Gosong Telaga Utara menjelaskan asal muasal ditemukannya makam, dari mimpi salah seorang warga gosong telaga bahwa di lokasi tersebut ada makam yang bercahaya. Pada area makam selain Tampat Aulia, terdapat sumur air tawar. Uniknya meski diatas karang dan berjarak sekitar 50 meter dengan pantai, airnya tawar seperti air mineral tidak asin. Air tersebut tidak akan pernah habis, meski kemarau datang dan pada musim hujan, airnya tetap tidak banyak. “Coba minum, seperti aqua kan, tidak pernah orang sakit perut meminum air mentah ini,” tanya Maas terhadap kami. Dengan menggunakan ember yang tersedia, kami coba meminum air tersebut dan benar seperti aqua. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #singkil #makam #makamkosong #keramat #tampataulia #fenomenaunik #langka #warga #perkampungan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts