Seorang PDP Corona di Aceh Singkil Miliki Riwayat Pernah Kontak Dengan Orang Tiongkok

(Kanal Aceh/Khadafi)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Untuk pertama kalinya, di Kabupaten Aceh Singkil diumumkan adanya warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawaan (PDP) Virus Corona (Covid-19).

Sementara, untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona di Kabupaten Aceh Singkil sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk pasien Positif Virus Corona hingga saat ini masih nihil.

Berdasarkan rilis di posko tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Aceh Singkil pada Senin (30/3) pukul 23.25 Wib, di Aceh Singkil terdapat seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang berasal dari Kecamatan Simpang Kanan.


Setelah dicek kesehatannya di RSUD Aceh Singkil, pasien diketahui mengalami gejala batuk, demam dan sesak nafas ringan. Suhu tubuh 37,2 derajat celcius. Pasien telah diberikan obat-obatan untuk 7 hari kedepan.

Pasien akan dipantau selama 14 hari kedepan oleh petugas puskesmas terdekat, terhitung 27 Maret sampai dengan 9 April 2020. Saat ini pasien sudah diijinkan pulang ke rumah untuk melakukan isolasi diri.

“Setelah Pasien ditetapkan oleh dokter spesialis paru RSUD tadi malam dengan status PDP ringan, tindakannya isolasi mandiri dirumah,” ungkap Ketua tim gugus tugas, Drs. Azmi di Posko, Selasa (31/3).

Pasien diketahui berjenis kelamin laki-laki, berusia 24 tahun. Memiliki riwayat perjalanan dari Medan dan pernah kontak dengan warga negara Tiongkok. Sementara status Orang Dalam Pengawasan (ODP) saat ini juga berjumlah 1 orang. ODP ditetapkan oleh tim pada 27 Maret 2020.

ODP menurut informasi tinggal di Kecamatan Singkil, berjenis kelamin perempuan dengan riwayat perjalanan dari pulau jawa.

Sebelumnya terdapat 2 orang yang ditetapkan sebagai ODP di Pulau Banyak. Seorang WNA asal Ceko di Pulau Sikandang, sudah dinyatakan negatif corona. Seorang lainnya sudah kembali ke daerah asal di Sibolga Sumut. [Khadafi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Plt Gubernur Aceh menegaskan, bahwa persiapan Pemerintah Aceh dalam upaya penanganan dan menghamabat penyebaran Corona Virus Diseas (Covid-19) jauh lebih tinggi dari tren kasus yang terjadi. Oleh karena itu, Nova mengimbau agar masyarakat tidak panik namun tetap selalu waspada. Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur juga menegaskan, bahwa Pemerintah Aceh telah membersiapkan Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar Rp118 miliar untuk mendukung upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 di Aceh. Jika tidak mencukupi, Nova menegaskan masih ada anggaran dari koridor lain yang bisa digunakan. “Kita memiliki BTT sebesar kurang lebih Rp118 miliar untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 ini. Kemarin, berdasarkan permintaan Dinas Kesehatan, saya sudah mencairkan sebesar Rp30 miliar. Nantinya, jika dana BTT tidak memadai, maka sesuai Inpres RI nomor 4 tahun 2020, Presiden telah memerintahkan untuk melakukan refocusing dan realokasi anggaran,” “BTT adalah koridor pertama, jika tidak juga cukup, maka kita akan menggunakan koridor kedua, yaitu Inpres 4 2020 ini dan akan kita bahas bersama dengan DPRA. Ada ruang fiskal sebesar Rp400 hingga Rp500 miliar. Jika ini juga tidak cukup, maka masih ada koridor lain, yaitu APBA Perubahan. Kesemua ini, tentu akan kita sikapi atau kita belanjakan secara proporsional tidak boleh serampangan, arus sesuai aturan dan payung hukum yang ada,” sambung Nova Iriansyah dalam keterangannya, Selasa (31/3). selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #cairdana #milyar #gubernur #cegahcorona #covid_19 #corona #lockdown #partiallockdown #pandemic

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts