Tidak ada Penambahan, Pasien Positif Corona di Aceh Tinggal Satu Orang

ODP Bertambah 7 Kasus, Usai Pemantauan 1.537 Orang
Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jumlah pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Aceh, sampai hari ini, Rabu (8/4) pukul 15.00 Wib, tidak bertambah, tetap 5 orang.

Hal dikatakan oleh Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani, sebagai koreksi terhadap data Gugus Tugas Covid-19 Nasional, yang sempat menampilkan data penambahan 1 pasein positif sehingga menjadi 6 orang di Aceh.

“Jumlah kasus Positif Covid-19 Aceh tetap hingga saat ini jumlahnya 5 kasus, bukan 6 kasus,” tegas Jubir yang akrab disapa SAG itu.

Ia mengatakan, pihaknya telah meminta data yang sempat dipublikasikan secara nasional itu dikoreksi. Hasil pemeriksaan swab dan hasilnya Positif yang baru diterima Gugus Tugas Covid-19 Aceh, bukan swab pasien baru melainkan swab pasien lama yang diperiksa ketiga kalinya, yakni pasien positif Covid-19 yang berinisial AJ yang sudah lama di rawat di RSUZA Banda Aceh.

Kemudian SAG menambahkan, dari 5 kasus positif Covid-Aceh, 3 orang sudah sehat dan istirahat di rumahnya, 1 orang dalam perawatan RSUZA Banda Aceh, dan 1 kasus lainnya meninggal dunia. “Kasus meninggal 2 orang tapi yang positif Covid-19 satu orang di Aceh,” tegas SAG.

Sementara itu, SAG kembali memperbaharui informasi harian terkait Covid-19, yang merupakan akumulasi kasus yang dicatat dan dilaporkan Gugus Tugas Covid-19 dari 23 kabupaten/kota se Aceh, Rabu (8/4/2020).

Ia menjelaskan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh per hari ini jumlahnya 1.304 orang (kasus). Ada penambahan sebanyak 22 kasus dibandingkan kemarin, 1.282 kasus. Jumlah ODP yang telah selesai proses pemantauannya sebanyak 638 kasus, masih dalam proses pemantauan sebanyak 666 kasus.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), menurut SAG, per hari ini sebanyak 58 kasus, bertambah 1 kasus dibandingkan kemarin, 57 kasus. Dari jumlah itu, 50 orang sudah sehat dan pulang, 6 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk 1 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, di RSUZA Banda Aceh.

“Pasien yang sudah pulang, baik yang PDP maupun yang Positif Covid-19 dan sudah bebas dari virus corona, tetap harus istirahat di rumah hingga sembuh sempurna,” ujar SAG. [Randi/rel]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seorang petugas medis yang menangani pasien corona di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, di usir warga tempat tinggalnya. Pengusiran tenaga medis oleh warga, karena takut menyebarkan virus corona di wilayah itu. Sehingga, warga tidak mengizinkan tenaga medis itu untuk tinggal sementara di daerah tersebut. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Syafrizal Rahman membenarkan adanya seorang petugas medis yang diusir warga. Kata dia, petugas medis itu kesehariannya bekerja untuk merawat pasien Covid-19 di RSUZA. Namun, ia enggan menyebutkan warga daerah mana yang melakukan pengusiran itu. Baca: Peduli Tenaga Medis, Pelajar di Aceh Ciptakan Alat pelindung Diri “Benar ada beberapa tenaga medis yang melaporkan terutama mereka yang merawat pasien Covid-19 dan masih lajang, diminta untuk tidak pulang ke rumah (indekost),” kata Safrizal saat dikonfirmasi, Selasa (7/4). Menurut Safrizal, sejauh ini tenaga medis di Aceh belum ada yang positif corona saat dilakukan pengecekan lewat rapid test. Hanya saja, beberapa diantaranya ada yang memiliki gejala demam. Tapi tidak ada hubungannya dengan virus corona. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pilu #perawat #diusir #warga #masyarakat #tenagamedis #cegahcorona #antisipasi #covid_19

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts