Masker untuk Anak-anak: 5 Hal yang Perlu Diketahui Orang Tua

Ilustrasi, anak anak menggunakan masker. (Foto: sukabumiupdate.com)

(KANALACEH.COM) – Pandemi Covid-19 membuat semua orang wajib mengenakan masker saat berkegiatan di luar rumah atau di ruang publik. Lantas, bagaimana dengan penggunaan masker untuk anak-anak?

Anak-anak jelas berbeda dengan orang dewasa. Anak hadir dengan pemahaman apa adanya. Memberikan pemahaman tentang penggunaan masker pada anak adalah hal penting yang perlu dilakukan orang tua.

“Sama seperti orang dewasa, menggunakan masker kain pada anak dapat membantu mencegah penularan,” ujar ahli penyakit menular anak, Mark Sawyer. Masker nonmedis, kata Sawyer, memang tidak memberikan perlindungan terbaik untuk Anda dan si buah hati. Namun, masker nonmedis akan berguna jika digunakan dengan benar.

Salah satu pencegahan terbaik untuk anak, kata Sawyer, adalah dengan membiarkan anak terus berada di dalam rumah. Anak juga tak perlu memakai masker saat di dalam rumah. Isolasi anggota keluarga yang sakit dan jauhkan dari anak.

“Jangan keluar rumah jika Anak sedang sakit. Tapi, jika sangat perlu dibawa ke dokter, gunakan masker,” kata Sawyer.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut beberapa hal yang perlu diketahui orang tua soal penggunaan masker pada anak-anak.

1.Belum ada pedoman resmi

Hingga saat ini, belum ada pedoman resmi yang mengatur penggunaan masker untuk anak-anak. Center for Disease and Prevention Control (CDC) Amerika Serikat hanya merekomendasikan penggunaan masker saat berada di area luar rumah.

2. Masker tak boleh digunakan untuk anak di bawah usia 2 tahun

CDC menyebutkan bahwa masker tak boleh digunakan oleh anak berusia kurang dari 2 tahun. Saluran udara pada bayi yang masih tergolong kecil membuat mereka akan mengalami kesulitan bernapas saat memakai masker. Selain itu, risiko mati lemas juga akan mengintai mereka.

Orang tua dapat melindungi anak dengan mencoba menghentikan kebiasaan mereka untuk menyentuh wajah atau menjilati tangan.

3.Buat masker sendiri

Masker anak tak perlu jauh berbeda dengan orang dewasa. Dari segi bahan, katun adalah pilihan terbaik. Pertimbangkan juga untuk menggunakan kain sarung bantal atau kaus yang sudah tak dipakai.

Untuk membuatnya lebih menarik, orang tua bisa menyesuaikan motif kain sesuai dengan yang disukai anak.

4. Biarkan anak berlatih membiasakan diri di rumah
Ahli kesehatan anak, Katherine Williamson mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan orang tua adalah memberikan pemahaman pada anak soal penggunaan masker.

Williamson merekomendasikan orang tua untuk membiarkan si buah hati berlatih dengan menggunakan masker di rumah.

“Pada titik tertentu, Anda mungkin akan melihat si anak gelisah,” kata Williamson. Namun, kegelisahan anak, lanjut dia, menjadi waktu yang tepat bagi orang tua untuk memberikan pemahaman pada mereka tentang penggunaan masker. Jelaskan bahwa mereka tak boleh menyentuh permukaan masker saat dipakai serta mencuci tangan setelah dan sebelum mengenakan masker.

5.Biarkan anak tahu kondisi sebenarnya

Orang tua tak bisa berpura-pura pada anak bahwa semua berada dalam keadaan baik-baik saja. Psikolog anak Kendra Reed mengatakan, orang tua harus berbicara terus terang mengenai kondisi yang tengah terjadi.

“Banyak orang tua melakukan kesalahan dengan tak jujur pada anak tentang apa yang terjadi,” kata Reed. Berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja justru akan membuat si buah hati gelisah. [CNN]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Satu pasien positif corona terakhir yang ditangani oleh pihak Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, dinyatakan sembuh. Dengan begitu, tidak ada lagi pasien yang terpapar virus corona di Aceh. Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, Endang Mutiawati, mengatakan pasien terakhir yang dirawat itu berinisial AJ (60) warga Banda Aceh. Ia dinyatakan sembuh setelah hasil swab yang keempat menunjukkan pasien tersebut sudah negatif corona. “Ya, sudah negatif (pasien) AJ, sore ini baru kita terima hasil,” kata Endang saat dikonfirmasi, Minggu (12/4). Endang menjelaskan, imunitas AJ telah tumbuh ketimbang tiga pasien positif corona di Aceh lainnya yang telah lebih dulu sembuh. Sebab, AJ memiliki riwayat penyakit lain. Sehingga swab AJ yang keempat baru keluar hasilnya negatif. “Imunitasnya telat tumbuh dibandingkan orang tidak ada DM (diabetes mellitus). Rencana pasien kita pulangkan sesegera mungkin,” katanya. Kini, kata Endang, tidak ada lagi pasien terkait corona di ruang respiratory intensive care unit (RICU), hanya tersisa satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di ruang isolasi biasa. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #syukur #pasien #corona #positifcorona #sembuhtotal #cegahcorona #covid19 #antisipasi #pencegahan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts