Walkot Sabang Hibahkan Tanahnya Untuk Lahan Pemakaman Jenazah Covid-19

Wali Kota Sabang menunjukkan lokasi tanah miliknya yang dihibahkan untuk pemakaman. (ist)

Sabang (KANALACEH.COM) – Walikota Sabang Nazaruddin, menghibahkan lahan milik pribadinya untuk dijadikan pemakaman umum.

Hal itu dikatakannya usai melakukan pengecekan lahan tersebut yang berada di Gampong Batee Shok, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, Senin (13/4).

Dia juga mengatakan, Kota Sabang tidak akan menolak apabila nanti ada jenazah korbah Covid-19 yang akan dimakamkan disana karena lahan tersebut telah diwakafkan kepada Baitul MAL Kota Sabang.

Untuk itu, siapa pun warga Sabang yang meninggal diperbolehkan untuk menggunakan lahan itu.

“Di Sabang lahan untuk pemakaman agak sulit untuk didapat, untuk itu saya secara pribadi menghibahkan lahan seluas 1,3 Hektar, untuk pemakaman umum termasuk jenazah korbah Covid-19,” kata Nazaruddin.

Untuk saat ini, Kota Sabang sendiri masih tergolong bersih dari Covid-19. Namun demikian pihaknya mengimbau kepada masyarakat bahwa virus corona ini bukanlah sebuah aib, jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak jenazah korban Covid-19.

“Kita minta kepada masyarakat Kota Sabang agar apa bila ada jenazah korban Covid-19, untuk tetap diterima karena ini buka aib. Apa lagi sudah dikebumikan itu sudah tidak ada masalah. Ini juga sesuai imbauan Kapolda bahwa dilarang menolak jenazah covid. Jadi kalau ada warga yang menolak jenazah, itu mungkin akan ada sanksinya,” ujar Nazaruddin.

Dia berharap, masyarakat agar Kota Sabang tetap merespon dan ikut mengawasi penyebaran virus ini di Kota Sabang, dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, serta mengisolasi keluarga yang baru tiba dari luar kota.

Sementara saat ditanyai terkait ketersediaan sembako di Kota Sabang, pemerintah menjamin ketersediaan sembako di Kota Sabang hingga lebaran Idul Fitri, serta pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap melunjaknya harga bahan pokok dalam waktu dekat ini. [red]

 

View this post on Instagram

 

Aceh Besar (KANALACEH.COM) — Pulau Nasi merupakan wilayah dengan masyarakat yang mayoritas bekerja di sektor informal. Salah satu yang terbanyak adalah nelayan. Beberapa diantaranya bekerja di pasar ikan. Ketika himbauan pemerintah datang, mereka tidak serta merta bisa berhenti berlayar, dan berdiam di rumah. Sepertihalnya pekerja sektor informal lainya, nelayan mengharuskan diri untuk terus ke luar rumah untuk mengisi pemasukan harian. Tanpa berlayar, nelayan tidak bisa mendapatkan nafkah untuk keluarganya. Dompet Dhuafa Aceh melalui posko Covid-19 yang didirikan di Pulau Nasi, mengadakan progam Cekal (Cegah Tangkal) Covid-19. Salah satu yang dilakukan yaitu dengan penyemprotan kapal nelayan dengan cairan desinfektan. Dengan dimotori oleh para relawan, desinfektan disemprotkan diseluruh bagian kapal. Terutama sisi-sisi yang sulit dijangkau untuk dibersihkan. Penyemprotan desinfektan dimaksudkan, untuk membunuh bakteri atau kotoran yang masih menempel dalam kapal. Sebagai salah satu langkah pecegahan bagi nelayan agar meminimalisir kemungminan untuk tertular. “Tidak hanya berhenti di penyemprotan. Nelayan pun mendpatkan layanan pemeriksaan suhu, baik sebelum dan sesudah berlayar. Penyemprotan sendiri dilakukan dua kali. Dengan adanya penyemprotan desinfektan, nelayan pun lebih nyaman dan aman,” kata dr. Nuril Annissa Niswanto, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Aceh, dalam keterangannya, Sabtu (11/4). selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #nelayan #disinfektan #semprotcairan #cegahcorona #antisipasi #kapal #covid19 #perairan #laut

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts