Pria Asal Aceh Utara Ini Minta Maaf Usai Hina Perawat di Medsos

Pelaku (baju putih) saat meminta maaf kepada perawat. (tangkapan layar)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seorang pria asal Kabupaten Aceh Utara berinisial SA dilaporkan ke polisi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Aceh Utara, setelah ia menghina profesi perawat dengan kata ‘babu’ di akun media sosial miliknya.

Saat dilaporkan, pria tersebut mengaku khilaf dan meminta maaf kepada organisasi profesi tersebut, khususnya bagi perawat yang ia maksud. Kini, kasus tersebut sudah ditangani oleh Polres Aceh Utara dan berakhir damai.

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, Iptu Aditya Pratama membenarkan adanya laporan tersebut. Pihak PPNI Aceh Utara, kata dia sudah melaporkan pada 8 April 2020 lalu.

Hanya saja, pelaku SA kemudian melakukan klarifikasi dan meminta maaf saat dilakukan mediasi antara pelaku dan perwakilan PPNI Aceh Utara di Kantor Polres setempat.

komentar pelaku saat hina perawat.

“Saat bertemu, pelaku dan PPNI sepakat untuk tidak melanjutkan dan diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Aditya saat dikonfirmasi, Kamis (16/4).

Pelaku juga sudah meminta maaf, dan permintaan maaf itu diupload di akun media sosial pelaku dan PPNI. Dikutip dari video klarifikasi tersebut, pelaku  mengaku menyesal atas perbuatannya dan meminta maaf kepada seluruh perawat di Indonesia.

“Saya meminta maaf kepada seluruh perawat seluruh Indonesia dan saya sangat menyesal atas komentar yang saya buat. Dan sekali lagi saya minta maaf kepada perawat yang ada di seluruh Indonesia, saya sangat menyesal,” kata SA. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh mengaktifkan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) milik Kementrian Kesehatan, di Kawasan Lambaro, Aceh Besar, Kamis (16/4). Meski sudah difungsikan cairan kimia untuk tes virus berupa reagen masih terbatas. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan lab PCR tersebut sudah disertivikasi oleh Kementrian Kesehatan, dan dinilai layak untuk melakukan tes swab pasien yang terindikasi terpapar virus corona. Apalagi alat yang tersedia sudah lengkap. Hanya saja, kata Nova, cairan reagen yang didapatkan hanya 80 sample yang diperuntukkan test swab pasien. Dan dua sudah terpakai saat peresmian lab PCR tersebut. Aktifnya lab itu, bisa mempersingkat waktu pengujian tes swab, yang selama ini dikirim ke Balitbangkes di Jakarta. “Lab ini sudah layak digunakan, bahannya yang agak lama, Reagen. Tapi dengan hari ini sudah launching dan dua sudah dilakukan tes swab dari 80 reagen yang tersedia,” ujar Nova. Pihaknya saat ini sedang berusaha untuk mencari jaringan distributor reagen, baik yang ada di negara Jerman maupun di negara yang memproduksi cairan kimia untuk tes virus itu. Agar, satu lagi lab PCR yang berada di Universitas Syiah Kuala, juga bisa difungsikan. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #pemerintahaceh #laboratorium #PCR #kemenkes #tesvirus #cegahcorona #covid19 #lawancovid19 #masyarakat

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts