Petugas Dua Kali Sehari Razia Warga yang Tidak Pakai Masker di Banda Aceh

Ilustrasi, Aparat Gabungan Razia pengunjung warkop. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP dan WH Aceh, TNI dan Polri menggelar razia rutin di seputaran Kota Banda Aceh, untuk melakukan pengawasan kepada warga yang tidak pakai masker.

Razia itu juga untuk mengingatkan warga agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan di ruang publik. Kabagops Satpol PP dan WH Aceh, Marzuki mengatakan, selama bulan Ramadan pihaknya melakukan razia yang dimulai usai salat Ashar hingga sebelum berbuka puasa.

Kemudian dilanjutkan kembali setelah salat tarawih. Targetnya, warung kopi, café dan pusat keramaian lainnya. “Pengawasan Covid-19 dilaksanakan dua kali, pertama usai salat Ashar hingga menjelang buka puasa kemudian usai salat tarawih,” kata Marzuki, Minggu (26/4).

Materi yang disampaikan kepada warga, yaitu pentingnya physical distancing minimal, menjaga jarak 1 meter. Kemudian menggunakan masker. Kata dia, saat ini semua orang wajib menggunakan masker.

Menurut Marzuki, sejauh ini kesadaran warga yang menggunakan masker mulai tinggi. Hanya ada sebagian saja yang masih abai untuk menggunakan masker. Tapi pihaknya tetap mengingatkan agar, tetap menggunakan masker dimana pun.

“Kalau kesadaran penggunaan masker sudah mulai ada, tapi hanya sebagian kecil yang masih abai menggunakannya, nah ini yang selalu kita ingatkan, kira-kira sudah 80 persen (kesadaran menggunakan masker),” ujarnya.

Marzuki mengakui, sejauh ini pihaknya masih banyak menemukan pengunjung warkop yang tidak menjaga jarak. Padahal sudah ada imbauan berulang kali yang disampaikan pemerintah maupun dalam bentuk imbauan tertulis di setiap warkop. Meski begitu, pihaknya belum memberikan sanksi terhadap warga yang tidak menerapkan jaga jarak, karena regulasi terkait itu belum ada. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Personel Polresta Banda Aceh kembali membubarkan aksi balap liar yang terjadi di seputaran Ulee Lheue, Batoh hingga Bundaran Lambaro. Dalam pembubaran itu, pembalap liar malah melawan petugas. Aksi kebut-kebutan yang mengganggu kenyamanan warga di pinggiran ruas jalan yang dipergunakan sebagai trayek balapan liar, disaat warga sedang melaksanakan ibadah shalat subuh. Kasat Sabhara Kompol Yusuf Hariadi, mengatakan aksi balapan liar ini dilakukan oleh para remaja dengan adanya dukungan penonton. Aksi kebut-kebutan ini dilakukan oleh para kalangan remaja dengan support dari para penonton yang tidak dapat ditolerir lagi. Kata dia, sehingga pembubaran pun terjadi dengan cara kejar-kejaran yang membuat seluruh peserta aksi balapan dan penonton kocar – kacir menyelamatkan diri ketika melihat Patroli peyugas hadir di lokasi. “Sebagian pelaku balapan itu berhasil kita amankan berikut sepeda motor dengan knalpot yang tidak sesuai dengan standarnya. Pelaku diserahkan kepada Polsek terdekat untuk diberikan hukuman serta menyita knalpot yang tidak sesuai dengan peruntukannya,” katanya melalui pesan tertulis, Minggu (26/4). Yusuf Hariadi berharap adanya partisipasi keluarga dan orang tua untuk berperan aktif dalam mengontrol dan mengawasi anak-anaknya, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #balapliar #anak #nakal #kepolisian #jalanan #motor #kejarkejaran #petugas #warga

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts