Mahasiswa Aceh yang Kuliah di Daerah Terdampak Corona Dapat Bantuan Tunai

Gubernur Jawa Tengah (pegang sepeda) saat berkunjung ke asrama mahasiswa Aceh di Semarang. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh menyalurkan bantuan berupa uang tunai kepada sejumlah mahasiswanya yang menimba ilmu di wilayah terdampak corona, baik di dalam maupun luar negeri. Bantuan tersebut dikirim langsung ke rekening masing-masing penerima

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan,  bantuan itu merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap para mahasiswanya yang kini masih bertahan di luar negeri dan belum bisa kembali kampung halamanya akibat wabah virus corona.

Adapun besaran bantuan yang diberikan bervariasi, kata Dadek, bagi mahasiswa Aceh di luar negeri mendapat Rp 2,5 juta per orang sedangkan di dalam negeri atau di luar Aceh memperoleh sebanyak Rp 1 juga per orangnya.

“Maksimal 2,5 juta untuk mahasiswa LN, dan maksimal 1 juta untuk luar Aceh di dalam Indonesia,” kata Dadek saat dikonfirmasi, Selasa (28/4).

Dadek menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan ini para mahasiswa harus mengirimkan beberapa syarat seperti fotokopi KTP, surat pernyataan dari kampus (masih aktif kuliah), dan buku tabungan atau nomor rekening.

“Proses penyaluran bantuan ini dikirim sesuai mekanisme aturan yang berlaku dan berpedoman pada standar akutansi Indonesia, bantuan ini merupakan instruksi Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,” ujar Dadek.

Saat ini mahasiswa yang baru terdata berjumlah 89 orang, sementara di luar Aceh sebanyak 434. “Yang baru terdata dari Sudah 89 orang. Sementara di luar Aceh atau masih dalam indonesaia sebanyak 434 orang. Malaysia dan Turky sedang didata,” ucapnya. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP dan WH Aceh, TNI dan Polri menggelar razia rutin di seputaran Kota Banda Aceh, untuk melakukan pengawasan kepada warga yang tidak pakai masker. Razia itu juga untuk mengingatkan warga agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan di ruang publik. Kabagops Satpol PP dan WH Aceh, Marzuki mengatakan, selama bulan Ramadan pihaknya melakukan razia yang dimulai usai salat Ashar hingga sebelum berbuka puasa. Kemudian dilanjutkan kembali setelah salat tarawih. Targetnya, warung kopi, café dan pusat keramaian lainnya. “Pengawasan Covid-19 dilaksanakan dua kali, pertama usai salat Ashar hingga menjelang buka puasa kemudian usai salat tarawih,” kata Marzuki, Minggu (26/4). Materi yang disampaikan kepada warga, yaitu pentingnya physical distancing minimal, menjaga jarak 1 meter. Kemudian menggunakan masker. Kata dia, saat ini semua orang wajib menggunakan masker. Menurut Marzuki, sejauh ini kesadaran warga yang menggunakan masker mulai tinggi. Hanya ada sebagian saja yang masih abai untuk menggunakan masker. Tapi pihaknya tetap mengingatkan agar, tetap menggunakan masker dimana pun. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #warga #masyarakat #pakaimasker #lolisi #raziamasker #jagajarak #physicaldistancing #cegahcovid19 #bersamalawancorona

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts