Bereh! Siswa SMP 14 Banda Aceh Produksi Hand Sanitizer

Siswa SMP 14 Banda Aceh Produksi Hand Sanitizer. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pandemi wabah virus Corona atau Covid-19 yang merebak belakangan ini berdampak pada kelangkaan hand sanitizer di tengah-tengah masyarakat.

Kondisi tersebut memotivasi para siswa SMPN 14 Kota Banda Aceh untuk membuat sendiri hand sanitizer berbahan alami yakni cuka. Produk itu diberi nama Hasan Sikula-14, singkatan dari Hand Sanitizer SMPN 14.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman juga ikut me-launching karya siswa sekolah yang berlokasi di Gampong Panteriek tersebut, pada Rabu (10/6).

Setelah melihat secara langsung proses pembuatan hand sanitizer alami ini, wali kota merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada Najwa dan kawan-kawan, siswa yang telah berhasil melahirkan produk Hasan Sikula-14.

“Alhamdulillah, hari ini kita bisa me-launching hand sanitizer ciptaan siswa SMP 14 ini. Tentunya saya sangat bangga atas inovasi anak-anak kita. Sebagai pelaris, saya tadi sudah pesan Rp 10 juta untuk kita bagi-bagikan ke masyarakat kota,” kata Aminullah usai meluncurkan produk tersebut.

Lanjut wali kota, inovasi dari Najwa cs hadir di saat yang tepat, yakni di tengah pandemi Covid-19. “Saat hand sanitizer sangat dibutuhkan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, yakni dianjurkan sering mencuci tangan, baik dengan sabun maupun dengan hand sanitizer,” kata dia.

Apalagi, lanjutnya Aminullah, produk yang bisa mematikan bakteri tersebut mulai langka dan juga harganya yang mulai merangkak naik.

“Karya dari  ananda Najwa dan kawan-kawan ini sangat bermakna karena bisa membantu masyarakat mendapatkan hand sanitizer yang mulai langka. Dan bisa dijual lebih murah dari yang beredar di pasaran,” kata Aminullah.

Selain itu, wali kota menilai hand sanitizer ciptaan para siswa SMP yang dipimpin Syarifah Nargis itu sangat aman untuk digunakan karena menggunakan bahan dasar cuka.

“Bahannya sangat aman digunakan siapapun, bahkan untuk anak-anak juga aman, tidak mengandung alkohol dan bisa dibuat dalam berbagai aroma. Jadinya wangi di tangan,” kata Aminullah. [randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejak diumumkannya pemberlakuan new normal dan gratis pemeriksaan Covid-19 di Aceh, jumlah pembuat surat keterangan bebas virus corona (Covid-19) di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) meningkat drastis. Perharinya, ada sekitar 70 hingga 80 orang mengajukan permintaan surat bebas Covid-19 ke rumah sakit pelat merah tersebut. Umumnya, mereka ingin menggunakan surat itu untuk bisa naik pesawat ke luar daerah dengan berbagai kepentingan. Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, Endang saat dikonfirmasi membenarkan adanya lonjakan permintaan surat bebas Covid-19. “Ya meningkat sehari ada 80 orang, umumnya mereka mau ke luar daerah, juga untuk bisa naik pesawat,” kata Endang, Rabu (10/6). Peningkatan itu sudah terlihat sejak Pemerintah Aceh mengumumkan penggratisan rapid test dan test swab di setiap rumah sakit daerah di Aceh. “Peningkatan itu sejak dinyatakan gratis oleh Pemerintah Aceh,” ujar Endang. Ia juga menyebutkan, permintaan surat itu juga terjadi di beberapa rumah sakit di kabupaten kota yang ada di Aceh. “Di rumah sakit rujukan juga meningkat,” ucapnya. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #rapidtest #swabtes #suratkesehatan #protokolkesehatan #psbb #cegahcorona #antisipasi

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts