Dewan Subulussalam Minta Pemko Cabut Izin Konsesi Pabrik PKS PT BDA

Ikan ikan mati di sungai Longkib. (ist)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Ribuan ikan yang mati mendadak diduga akibat kebocoran Limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Milik PT. BDA.

Matinya ribuan spesies ikan yang ada di sungai Lae Longkib yang terjadi pada tanggal 16 Juni 2020 itu, mengakibatkan hilangnya mata pencaharian sebagian masyarakat disana.

Untuk itu pimpinan dan sejumlah Anggota DPRK bersama Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) kota Subulussalam serta muspika Longkib, meninjau langsung lokasi kejadian dan mengambil sampel air sunagai Lae Longkib, untuk diuji di laboratorium.

Pihak management PKS PT Bumi Daya Abadi (BDA) juga telah membantah terjadi kebocoran Limbah Pabrik dan telah mengakibatkan matinya ribuan spesies ikan di sungai Lae longkib itu.

Kepada kanalaceh.com, Ketua Komisi B DPRK Subulussalam Ari Afriadi mengatakan, jika hasil laboratorium membuktikan bahwa pihak PKS PT BDA longkib Subulussalam terbukti telah melakukan kesalahan, ia meminta agar pemerintah bersikap tegas dengan mencabut izin konsesi PT BDA tersebut.

“Jika terbukti bahwa matinya ribuan ikan itu akibat kebocoran limbah dari PKS PT BDA Longkib, kita minta agar pemerintah bersikap tegas dengan mencabut izin konsesi PT tersebut,” kata Ari Afriadi Rabu (17/6).

Selain itu, pihaknya juga meminta agar pemerintah menempatkan petugas DLHK disetiap kecamatan agar dapat memantau langsung agar tidak terjadi lagi pencemaran lingkungan yang merugikan banyak pihak.

“Pemerintah harus tegas, biar menjadi pelajaran bagi perusahaan yang lain di kota Subulussalam agar lebih memperhatikan damapak lingkungan,” kata Ari Afriadi. [Satria Tumangger]

Related posts