Pemerintah Gelontorkan Rp4,3 T untuk BLT Dana Desa

Penyaluran BLT Dana Desa. (Foto: ANTARA)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) mencatat realisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap pertama mencapai Rp4,3 triliun per 21 Juni 2020. Bantuan sosial (bansos) itu telah diterima 7.181.331 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 73.692 desa.

Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi merinci 1.938.959 KPM di antaranya merupakan perempuan kepala keluarga (PEKKA). Kemudian, 278.084 KPM merupakan anggota desa yang menderita penyakit kronis dan menahun.

“Sisanya sekitar 5 jutaan itu dari kelompok petani. Dana desa yang sudah disalurkan dalam BLT Dana Desa mencapai Rp4,3 triliun,” ucapnya lewat video conference pada Selasa (23/6).

Realisasi penerima BLT tersebut setara 91,5 persen dari total target penyaluran BLT Dana Desa tahap pertama yaitu sebesar 7,84 juta KPM. Target penyaluran tersebut mengalami evaluasi dari target awal penyaluran yang mencapai 12,34 juta KPM.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan alasan revisi target penyaluran BLT dana desa tersebut dikarenakan masyarakat yang memerlukan bantuan BLT Dana Desa tak sebesar yang ditargetkan.

“Bahasanya, kami kehabisan sasaran. Ini dibuktikan dengan simulasi dari 12,34 juta calon penerima manfaat, fakta lapangan hari ini sudah 6,88 juta orang menerima manfaat atau sekitar 58 persen dari target,” katanya pada Rabu (17/6) lalu.

Budi menyebut mayoritas desa yang belum menerima BLT Dana Desa merupakan desa di Indonesia timur khususnya di Papua akibat kendala infrastruktur di lapangan.

“Karena ada kendala infrastruktur di beberapa daerah khususnya Papua,” ujarnya. [CNN]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh memutuskan untuk memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal itu dilakukan karena mulai terjadi penularan lokal di Ibukota Provinsi Aceh ini. “Setelah mendengar masukan dari seluruh unsur Forkopimda dan pemaparan dari kepala SKPK terkait, kita putuskan untuk memperketat lagi protokol kesehatan Covid-19,” kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman usai memimpin rapat Forkopimda di pendopo, Senin 22 Juni 2020. Protokol kesehatan dimaksud antara lain memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menyemprot disinfektan, hingga rapid test dan PCR. “Akan kita terapkan secara ketat di semua tempat mulai dari kantor pemerintahan, masjid, warkop, pasar, terminal, hingga pelabuhan untuk memutus rantai penyebaran virus,” katanya. Aminullah juga mengatakan Perwal wajib masker akan ditegakkan lagi. “Kita intensifkan razia masker mulai dalam minggu ini. Tak ada tawar-menawar lagi, di perbatasan yang tak pakai masker harus ‘balik kanan’ (dilarang masuk kota). Begitu juga di kawasan ramai pengunjung di dalam kota seperti pantai Ulee Lheue, wajib pakai masker,” kata dia. Sementara bagi pemilik usaha seperti warkop, pusat perbelanjaan, restoran, dan hotel, wali kota mewanti-wanti agar menerapkan protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh. “Jika tidak patuh, izin usahanya akan kita cabut. Kita tidak boleh main-main lagi karena grafik kasus Corona semakin naik,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kadinkes Banda Aceh Media Yulizar mengatakan per Minggu 21 Juni 2020, tercatat sudah delapan kasus positif Corona di Banda Aceh. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #ruangisolasi #rsuza #aminullah #walikota #ancaman #cegahcorona #warkop #cabutsuratizin #protokolkesehatan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts