Ekspor Tanah Pozzolan Dari Aceh Dihentikan Karena COVID-19

Aktivitas bongkar muat logistik nasional di pelabuhan pelindo 1 Malahayati Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Kamis 23/07/2020. (Kanal Aceh/Riza Azhari)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) Persero Cabang Malahayati Provinsi Aceh menyatakan aktivitas ekspor tanah pozzolan ke beberapa negara dari Tanah Rencong terpaksa dihentikan, selama mewabahnya pandemi COVID-19.

General Manager Pelindo I Cabang Malahayati Sam Arifin Wiwi, mengatakan aktivitas ekspor tanah pozzolan pada 2020 sudah mulai berlangsung sejak Januari lalu, dengan tujuan negara India dan Bangladesh.

Aktivitas bongkar muat logistik nasional di pelabuhan pelindo 1 Malahayati Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Kamis 23/07/2020. (Kanal Aceh/Riza Azhari)

“Iya dihentikan untuk sementara. Dua negara penerima ini tidak mau menerima karena tengah COVID-19 ini,” kata Sam, seperti dilansir laman Antara, Kamis, 23 Juli 2020.

Sam menjelaskan, Aceh sudah tiga tahun berlangsung melakukan ekspor tanah pozzolan. Katanya, sejak Januari hingga Maret 2020, tanah pozzolan yang diekspor melalui Pelabuhan Malahayati ini telah mencapai 80.000 ton.

Kemudian, kata Sam, karena COVID-19 sudah mulai merebak ke berbagai penjuru dunia, membuat negara tujuan ekspor tanah ini pun ikut lockdown, sehingga penerima dan pengekspor memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan ekspor.

“Tapi beberapa kali kami tanya ke pengekspor, mereka mau ekspor lagi tapi belum tahu kapan,” katanya.

Tanah pozzolan ini diekspor menggunakan kapal jenis bulk carrier, yaitu Kapal MV Ying Li berbendera Panama dengan Gross Tonnage sebesar 24.953 GT dan panjang seluruhnya 181,50 m.

Aktivitas bongkar muat logistik nasional di pelabuhan pelindo 1 Malahayati Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Kamis 23/07/2020. (Kanal Aceh/Riza Azhari)

Kapal ini sandar di Pelabuhan Malahayati untuk melakukan kegiatan muat curah kering pozzolan dengan estimasi muatan sebanyak 28.000 ton.

Kegiatan ekspor pozzolan melalui Pelabuhan Malahayati ini rencananya akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan, dengan total estimasi mencapai 300.000 ton.

Untuk diketahui, tanah Pozzolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen.

Pozzolan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan proses pembentukannya yaitu pozzolan alam dan pozzolan buatan. Pozzolan alam adalah bahan alam yang merupakan sedimentasi dari abu atau lava gunung berapi yang mengandung silica aktif, pozzolan alam banyak terdapat di Aceh.

Sedangkan untuk pozzolan buatan banyak jenisnya, baik merupakan sisa pembakaran dari tungku, maupun hasil pemanfaatan limbah yang diolah menjadi abu yang mengandung silica. Material pozzolan dapat digunakan sebagai material tambahan dalam campuran semen. []

Related posts