KPA Wil-PAS Minta Pemerintah Pusat Realisasikan MoU Helsinki

(ist)

Sabang (KANALACEH.COM) – Pemerintah pusat diminta untuk merealisasikan seluruh butir MoU Helsinki yang dinilai belum sepenuhnya terwujud sejak 15 tahun silam.

Anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Pulau Aceh – Sabang (Wil-Pas) Syukri alias T. Bayu menyebutkan, kesepakatan bersama penyelesaian konflik Aceh yang tertuang dalam perjanjian bersama (MoU) Helsinki, 15 Agustus 2005 lalu belum sepenuhnya terealisasi.

Pihaknya hanya menuntut keadilan dan kesejahteraan kepada Pemerintah yang sesuai dengan MoU Helsinki, yang diminta disediakan ialah hanya lapangan pekerjaan agar para mantan kombatan bisa menafkahi keluarganya, di Kota Sabang dan Pulau Aceh

“Anggota KPA hanya sekitar 30 atau 40 orang saja, saya rasa tidak sulit untuk pemerintah mensejahterakannya,” ujar anggota senior KPA Wil-Pas Syukri alias T. Bayu kepada awak media disalah satu café di Kota Sabang, Senin, 10 Agustus 2020.

Perjanjian bersama MoU Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 lalu di Helsinki, Finlandia adalah sebuah momen bersejarah yang hingga kini perdamaian tersebut masih tetap terjaga dengan baik.

Hanya saja diharapkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh agar segera merealisasikan butir – butir yang tertuang dalam MoU Helsinki dimana terdapat beberapa poin di dalamnya termasuk tentang Reintegrasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Syukri juga menegaskan, pada saat ini semua pihak termasuk seluruh masyarakat Aceh telah ikut menjaga dan merawat perdamaian Aceh, karena seluruh anggota KPA sudah kembali ke pangkuan Negara Republik Indonesia dan tetap mengibarkan bendera Merah Putih.

“Kalaupun ada diantara kami yang masih mengibarkan bendera GAM itu adalah ungkapan dari rasa ketidak adilan Pemerintah. Saat ini semua pihak sudah menjaga perdamaian tersebut, Bendera Merah Putih tetap kami kibarkan karena kami sudah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi Republik Indonesia, anak – anak kami juga sudah mulai dewasa dan tidak ingin mereka seperti kami. Sekali lagi saya katakan kalau pun ada diantara kami yang masih mengibarkan atribut GAM itu hanyalah bentuk kekecewaan dari kurangnya perhatian pemerintah kepada kami,” tutupnya. [Arjuna]

Related posts