7 Orang Gepeng Terjaring Razia di Banda Aceh

Gepeng di Banda Aceh diamankan. (Foto: dok. Diskominfotik Banda Aceh)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah kota Banda Aceh berkerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penertiban gepeng yang sedang melakukan aksi di persimpangan Kota Banda Aceh, pada Selasa (11/08).

Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial,  TM. Syukri mengatakan, ada tiga titik yang dilakukan penertiban.

“Gepeng yang ditertibkan di Jembatan Lamnyong, di samping Polsek Ulee Lheue dan  Kawasan Jalan T. Umar Dekat Simpang Tiga,” kata Syukri.

Syukri mengatakan, dari penertiban yang dilakukan Gepeng yang terjaring tujuh orang mulai dari yang berusia anak-anak sampai dewasa.

“Jumlah yang ditertibkan hari ini ada tujuh orang, dua orang laki-laki  berumur dewasa penyandang tuna netra diperkirakan umurnya 20 tahun ke atas, dua orang anak-anak perempuan serta satu orang anak laki-laki kurang lebih berumur 12 tahun,  satu orang lagi laki-laki normal diperkirakan 20 tahun ke atas juga dan tadi pagi satu orang perempuan penyandang tuna netra,” kata Syukri.

Selain itu, Syukri mengatakan ada satu orang lagi pengamen terjaring pada penertiban terpisah yang dilakukan kemarin sehingga jumlahnya menjadi delapan orang.

Syukri menjelaskan, bahwa gepeng yang sudah ditertibkan ini sebelumnya ada yang pernah mendapatkan bantuan layanan kedaruratan.

“Anak-anak  yang terjaring penertiban kali ini ada yang sudah tiga kali ditertibkan  dan sudah pernah kami beri bantuan layanan kedaruratan (paket sandang dan pangan serta perlengkapan sekolah),” jelas Syukri.

Setelah dilakukan penertiban, gepeng tersebut dibina di Rumah Singgah Lamjabat paling sedikit sampai tiga hari untuk dilakukan pembinaan mental akidah dan pembinaan fisik bagi yang normal (sehat).

Dalam hal ini, Syukri menegaskan bagi anak-anak yang meminta-minta akan diberi peringatan terakhir kepada orang tuanya karena telah mengekploitasi anak-anak dibawah umur dan bagi gepeng yang masih sehat agar dapat berkerja apapun asalkan halal.

Ke depannya, Syukri mengatakan pihaknya beserta Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh sebagai mitra utama Dinsos dalam penanganan gepeng, akan bersinergi melakukan upaya-upaya yang akan memberikan efek jera bagi mereka.

Syukri berharap, agar gepeng tidak lagi melakukan aksinya di Kota Banda Aceh dan bagi yang sehat agar dapat bekerja. “Gepeng ini agar kembali kampung halamannya dan jangan mencemari Kota Gemilang ini dengan  aktivitas meminta-minta yang dapat mengganggu keindahan kota,” harap Syukri. [Randi/rel]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Para pelanggan Telkomsel di Aceh dibuat resah. Pasalnya, sejak siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB jaringan tidak ada alias mati. Lebih parah lagi, akses untuk internet pun ikut mati sehingga para pelanggan Telkomsel merasa dirugikan, terutama bagi pengguna untuk kebutuhan pekerjaan. Seperti disampaikan Rahmat, warga Banda Aceh. Ia mengeluhkan tak bisa melakukan panggilan keluar yang berdampak pada tertundanya pekerjaan yang harusnya segera diselesaikan. “Ini ada pekerjaan yang harus diselesaikan, tapi dari tadi jaringan eror terus,” kata Rahmat, Selasa (11/08). Sedangkan untuk kebutuhan internet di tempat kerjanya, kata Rahmat, memang tidak terganggu karena tidak menggunakan layanan dari Telkom. Sementara itu, Telkomsel dalam akun twitternya menyebutkan, terkait kendala jaringan, Telkomsel saat ini sedang ada peningkatan layanan. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #telkomsel #jaringan #kebakaran #gedung #listrik #gangguan #data #jaringan #masyarakat #keluhan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts