Kuras APBA Rp 305 Juta, Tour Moge Hari Damai Aceh Dinilai Tidak Bermanfaat

Ilustrasi, tour moge. (net)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kegiatan tour moge yang digelar pada peringatan hari damai Aceh yang jatuh pada tanggal 15 Agustus mendatang mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk lembaga legislatif DPRA.

Anggota Fraksi PA DPRA, Iskandar Usman Alfarlaky menilai, ‘Tour Moge’ yang dilaksanakan oleh Badan Reintegrasi Aceh (BRA) dinilai melukai nilai-nilai perdamaian Aceh.

“Ini sangat menyayat hati para mantan kombatan. Kegiatan ini juga melukai hati masyarakat Aceh yang menjadi korban konflik serta belum memperoleh keadilan hingga sekarang,” ujar Iskandar Usman Alfarlaky, Rabu (12/08).

Menurutnya hari damai Aceh harusnya diperingati dengan lebih arif dan bijaksana. Salah satunya seperti evaluasi kinerja-kinerja BRA dan Pemerintah Aceh selama damai berlangsung.

“Evaluasi segala persoalan yang muncul pasca damai. Tuntutan dan kewenangan Aceh yang belum dipenuhi. Tour moge ini tentu melukai hati korban konflik Aceh,” ujar Alfarlaky.

Kata dia, saat ini banyak korban konflik yang belum dipenuhi haknya. Banyak kombatan yang hidup di bawah kemiskinan.

“BRA itu terbentuk berdasarkan histori yang berbeda dengan lembaga lainnya. Atas dasar itu, program pun harusnya mencerminkan nilai-nilai tadi. Kita berharap Tour Moge dibatalkan,” kata Iskandar.

Sebelumnya juga beredar surat dari Sekda Aceh Taqwallah tertanggal 7 Agustus 2020 yang ditujukan kepada 10 bupati/walikota di Aceh, agar berkenan memfasilitasi pengamanan sepanjang rute perjalanan touring pihak Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) yang akan menggelar Tour Hari Damai Aceh ke-15 itu.

Dari daftar rundown yang beredar, rombongan moge akan melintasi Bireuen, Lhoksukon, Kuala Simpang, Lhokseumawe, Langsa, Aceh Timur, Pidie Jaya dan berakhir di Mess Wali Nanggroe, Banda Aceh. Kemudian kegiatan itu menghabiskan anggaran Rp 305 juta. [Randi/ril]

Related posts