Tour Moge di Hari Damai Aceh Dinilai Lukai Hati Keluarga Korban Konflik

Ilustrasi. (kompas)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peringatan hari damai Aceh ke-15 yang salah satu programnya ialah touring moge mendapat kritikan dari berbagai pihak. Mereka mengecam program yang dinilai tidak selaras dengan peringatan perdamaian Aceh tersebut.

Koordinator Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad menyebutkan, kelembagaan Badan Reintegrasi Aceh (BRA) dibentuk sebagai indikator ukur bahwa Perdamaian Aceh bejalan kearah yang semakin hari semakin baik.

Masyarakat Aceh yang terimbas konflik masa lalu menaruh harapan besar pada BRA untuk dapat merasakan hidup lebih aman, damai dan sejahtera.

“Sekarang belum sampai ke taraf tersebut, jadi seharusnya pemerintah Aceh harus berpikir bagaimana cara masyarakat Aceh dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat terlebih dahulu bukan dengan hura-hura show motor mewah di atas penderitaan dan air mata korban konflik,” ujar Zulfikar dalam keterangannya, Rabu (12/8).

BRA, kata Zulfikar seharusnya menitikkan kegiatan dan program kerjanya pada pemulihan kondisi hak ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Aceh untuk perdamaian. Misalnya mendata berapa banyak korban jiwa, baik dari masyarakat sipil, eks kombatan GAM dan aparat keamanan saat terjadinya konflik.

“Gaya peringatan damai yang dilakukan oleh pemerintah Aceh hari ini adalah style Feodalistik, sangat melukai hati keluarga korban, sangat tidak etis dilakukan dengan kondisi Aceh seperti hari ini,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya meminta kepada seluruh Bupati/Wali Kota menolak rombongan itu hadir dikabupaten mereka. “Jangan tunggu masyarakat marah baru ambil tindakan. Dan Jika terjadi apa-apa dengan rombongan itu akibat kemarahan warga Sekda harus bertanggung jawab,” katanya. [Randi/ril]

Related posts