Kasus Corona Meningkat, IDI Sarankan Aceh Terapkan PSBB-WFH

Ilustrasi, Penjagaan jam malam. (Kanal Aceh/Rino)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Lonjakan kasus yang terpapar virus corona (Covid-19) di Aceh semakin hari kian meningkat. Kini, jumlah kasus positif di tanah rencong mencapai 747 orang.

Untuk itu, guna menekan angka penularan virus corona, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh merekomendasikan ke Pemerintah Aceh agar menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman mengatakan, lonjakan kasus di Aceh terlihat sejak bulan Juni lalu. Dimana pada bulan tersebut Aceh mengalami kenaikan 20 kasus. Kemudian di bulan Agustus, naik menjadi 674 kasus dengan jumlah meninggal dunia mencapai 24 orang.

Sementara untuk total swab PCR 6.000 pemeriksaan dengan jumlah positif rate Covid-19 menjadi 11,23 persen, yang berarti, kata dia, 11 dari 100 orang yang diperiksa dinyatakan positif.

“Hal ini menggambarkan bahwa penularan di komunitas masih tinggi dan cakupan tes yang belum cukup untuk mendeteksi kasus positif Covid,” kata Safrizal dalam keterangannya, Kamis (13/8).

Apalagi, kata dia jumlah tenaga kesehatan juga banyak yang terpapar corona, ditambah tenaga medis yang terlatih untuk penanganan Covid-19 di Aceh, masih terbatas.

Berdasarkan fakta tersebut, kata dia perlu upaya bersama untuk menurunkan jumlah kasus positif corona di Aceh. Pihaknya juga sudah mengajukan saran untuk penerapan pembatasan bertahap, hingga target positif rate 5 persen.

“Apabila jumlah kasus positif terus meningkat, maka perlu dipertimbangkan pengajuan PSBB guna mengehentikan penyebaran virus Covid-19,” kata Safrizal.

Pembatasan aktivitas, dimulai dengan gerakan bekerja dari rumah guna menghindari keramaian dan penularan di tempat kerja. “Apabila gerakan ini belum mampu menurunkan laju pertambahan kasus, perlu diberlakukan jam malam untuk mengurangi keramaian di malam hari terutama di warung kopi dan café,” ujarnya. [Randi]

Related posts