Siswa di Aceh Singkil Kembali Gagal Masuk Sekolah

Siswa di Aceh Singkil Kembali Gagal Masuk Sekolah

Singkil (KANALACEH.COM) – Para siswa sekolah PAUD, TK, SD, SMP dan SMA di Aceh Singkil kembali gagal masuk sekolah.

Hal ini terjadi lantaran Pemkab Aceh Singkil kembali menunda kegiatan pembelajaran tatap muka dikarenakan status Covid-19 Aceh Singkil pada zona orange.

“Kini Aceh Singkil masuk dalam daerah dengan level zona orange, hal ini pun berpengaruh pada dunia pendidikan,” kata Khalilullah, Kepala Disdikbud Aceh Singkil, Sabtu (05/9).

Khalilullah mengungkapkan Aceh Singkil pada awalnya sudah bisa menerapkan pembelajaran secara tatap muka, namun kali ini harus kembali tertunda karena kasus positif Covid-19 di Aceh Singkil terus bertambah.

“Kita kemarin pada 13 Juli sudah sempat memberlakukan belajar secara tatap muka untuk SMP dan SMA sederajat. Namun beberapa minggu kemudian kita surati lagi pihak sekolah untuk kembali meliburkan karena ada warga Aceh Singkil yang terpapar Covid 19,” ungkapnya.

Disdikbud kemudian kembali menyurati Tim Gugus Tugas Kabupaten untuk membicarakan kapan bisa sekolah secara tatap muka. Namun dalam hal ini, Gugus Tugas belum bisa memberikan ijin karena status zona orange tersebut.

Menurut keterangan dari Tim Gugus Tugas, harus berubah dulu Zona Orange ke Zona Kuning baru bisa mendapat ijin.

“Untuk menuju zona kuning, paling tidak harus dalam seminggu tidak ada warga yang terpapar,” tambah Khalil.

Sebelumnya Disdikbud berencana untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka pada awal bulan September ini.

Wiyatni salah seorang orang tua siswa di Aceh Singkil meminta agar anaknya dapat masuk sekolah, mengingat sudah lama sekali tidak masuk.

Menurutnya, hal ini cukup mempengaruhi pendidikan bagi anak-anaknya menjadi kurang maksimal. Mereka dikasih tugas oleh guru, kami selaku orang tua disuruh mengawasi, sedangkan kami sibuk bekerja.

“Belum lagi paket internetnya, satu bulan mau habis 200 ribu untuk internetnya saja, yang biasa paling hanya 50 ribu,” ungkapnya.

Wiyatni memiliki anak yang masih duduk di bangku SMA dan TK ini, cukup keteteran dengan metode pembelajaran online yang diterapkan sekolah, terlebih untuk anaknya yang masih TK.

Untuk itu Ia berharap agar Pemerintah dan Dinas terkait, segera mencari formula untuk kembali mengaktifkan sekolah. (Khdafi)

Related posts