Dewan Singkil Minta Disdikbud Kaji Kembali Belajar Tatap Muka

DPRK Aceh Singkil. (Kanal Aceh/Khadafi)

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) –  Kondisi pandemi virus corona membuat semua pihak melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran.

Termasuk institusi pendidikan, yang memilih untuk melaksanakan metode pembelajaran secara daring.

Langkah ini dipilih oleh pemerintah, dengan memperhitungkan risiko penyebaran Covid-19 bila sekolah dilakukan secara tatap muka secara langsung.

Kendati sistem online juga memiliki persoalan bagi siswa kurang mampu, terkait akses internet dan laptop maupun ponsel yang digunakan sebagai sarana pembelajaran.

Persoalan lain muncul, sangking terlalu lama siswa belajar dirumah tanpa adanya pengawasan dari pihak sekolah, karena akan berbeda bila orang tua yang mengawasi terlebih mereka yang sibuk bekerja.

“Pelajar sekarang ini yang tidak belajar asik keluyuran dan menghabiskan waktunya untuk kegiatan tidak bermanfaat dan main HP,” ucap Mairaya anggota DPRK Aceh Singkil dari Partai PKPI, saat menyampaikan pandangan anggota dewan atas pengantar nota keuangan APBK-P Aceh Singkil tahun anggaran 2020 di Gedung DPRK, Kamis (24/9).

Ia khawatir, siswa akan menjadi generasi muda yang tidak memiliki kemampuan berfikir dan semakin lama bukannya semakin pintar, akan tetapi semakin bodoh.

Untuk itu, Mairaya menyerukan kepada Disdikbud, untuk mengkajian kembali untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka.

Yakni, dengan cara mengatur jadwal secara bergilir belajar bagi siswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. (Khdafi)

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin, Endang Mutiawati, menyatakan, sebagian besar kasus kematian covid-19 di Aceh disebabkan karena adanya penyakit penyerta (komorbid). Berdasarkan data pertanggal 14 September pekan lalu terdapat 91 pasien Covid-19 yang meninggal karena komorbid. Hingga Selasa 23/09 kemarin angka kematian karena covid tercatat mencapai 142 orang. Artinya hanya 51 orang yang meninggal karena murni terjangkit covid-19. “Sebagian besar pasien covid-19 Aceh yang meninggal dunia itu disebabkan adanya penyakit lainnya. Nah, Covid ini bisa memperparah penyakit yang dialami pasien sebelumnya,” kata Endang di Banda Aceh, Rabu, (23/9). Komorbiditas dan komorbid artinya penyakit penyerta, sebuah istilah dalam dunia kedokteran yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit lain yang dialami selain dari penyakit utamanya. Kata Endang, beberapa penyakit penyerta yang acap menyebabkan kematian pada pasien covid-19, antara lain diabetes, hipertensi dan gagal ginjal. “Penyakit penyerta memperburuk perjalanan klinis Covid-19, apalagi jika faktor komorbid itu tidak terkontrol dengan baik,” kata Endang. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #medis #gugustugas #corona #cegahcorona #psbb #jagajarak #rsud #dokter #penyakitbawaan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts