Akhir Tahun 2020, Serapan Anggaran Penanganan Covid-19 Aceh Singkil Capai 50 Persen

Kepala Badan Pengelola Keuangan Kabupaten Aceh Singkil, Hendra Sunarno

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Memasuki akhir tahun 2020, serapan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi Kabupaten Aceh Singkil baru mencapai 50 persen dari pagu yang dianggarkan.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Kabupaten (BPKK) Aceh Singkil Hendra Sunarno menyampaikan realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi hingga 18 Nopember 2020 mencapai 50 persen.

Bendahara kabupaten itu menyampaikan, jumlah tersebut setara dengan Rp 14,8 miliar dari pagu anggaran yang totalnya mencapai Rp 29,7 miliar.

“Hingga laporan per 18 Nopember 2020, dalam rangka penanganan dan antisipasi dampak pandemi Covid-19, serapan penggunaan anggaran tersebut diperkirakan baru mencapai 50 persen,” ujar Hendra saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (1/12/2020).

Saat ini anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi Kabupaten Aceh Singkil sebesar Rp 29,7 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) senilai Rp14,7 miliar dan dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) dalam bentuk Bantuan Keuangan Provinsi Aceh senilai Rp15 miliar.

Berdasarkan laporan, realisasi anggaran diperuntukan bagi penanganan kesehatan diplotkan di RSUD dan Dinas Kesehatan, penanganan penjagaan wilayah perbatasan oleh Dinas Perhubungan, BPBD serta Satpol PP dan WH.

Selanjutnya peningkatan ketahanan pangan di Dinas Pertanian Pangan Peternakan Holtikultura dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM

Kemudian untuk pelaksanaan kegiatan penanganan Covid-19 yang bersumber dari APBK, seperti di Dinas Sosial diperuntukkan untuk biaya pendistribusian bantuan sedang dalam proses realisasi.

Sementara itu, untuk penanganan Covid-19 pada tahun 2021 mendatang, Pemkab Aceh Singkil kembali mengajukan anggaran sebanyak Rp 2,2 miliar, yang di poskan pada anggaran induk Belanja Tidak Terduga (BTT).

“Kita lihat perkembangannya, jika Covid-19 masih berjalan, sudah tersedia anggaran. Jika Covid-19 habis, bisa dialihkan untuk kegiatan prioritas lainnya di anggaran perubahan berikutnya,” ungkap Hendra. (Khd)

Related posts