Nazaruddin Harap Warga Sabang Tak Takut di Vaksin

Wali Kota Sabang, Nazaruddin. [Foto: Pemko Sabang]

Sabang (KANALACEH.COM) – Wali Kota Sabang Nazaruddin mencanangkan vaksinasi COVID-19 bagi Forkopimda dan tenaga kesehatan di wilayah pulau paling barat Indonesia itu, dalam upaya pengendalian kasus virus corona.

Nazaruddin mengajak semua pihak untuk tidak menanggapi isu-isu negatif yang berkembang terkait vaksin COVID-19, yang merupakan suatu bentuk kepedulian dan upaya bersama untuk mencegah penyebaran virus asal Kota Wuhan tersebut.

“Saya mengimbau agar berhati-hati dalam menerima informasi yang tidak benar mengenai vaksin COVID-19. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena sebelum divaksin, kita harus melalui proses skrining terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kita sesuai dengan kriteria vaksin,” katanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sabang, Rabu (10/2).

Vaksinasi perdana COVID-19 di Kota Sabang direncanakan akan dilakukan Nazaruddin dan unsur Forkompinda setempat sebagai tanda dimulainya vaksinasi.

Namun, wali kota tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan Kementerian Kesehatan tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi karena tekanan darah tinggi serta memiliki komorbid.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Firdian Syah mengatakan tujuan dari vaksin untuk mendorong terbentuknya kekebalan, individu, kelompok dan kesehatan masyarakat dalam mencegah penyebaran COVID-19.

“Adapun jumlah bantuan yang telah diterima dari Dinas Kesehatan Aceh untuk menyukseskan pelaksanaan vaksin COVID-19 pada tahap pertama yakni berupa vaksin 642 dosis, Auto Disable Syringe  (ADS) 642 buah, alkohol swab 642 lembar dan safety box 13 buah,” kata Firdian.

Ia menyebutkan sasaran vaksinasi tahap pertama bagi
tenaga kesehatan di Sabang berjumlah 783 orang yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan.

“Proses vaksinasi dilakukan dalam empat tahapan, mulai dari pendaftaran, skrining, pemberian vaksin, serta konsultasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dan menunggu selama 30 menit sambil dipantau oleh tenaga kesehatan,” katanya.

Firdian menambahkan vaksin COVID-19 itu membutuhkan dua dosis dan dua kali penyuntikan, dalam interval dua pekan minggu arau 14 hari. Kata dia, dosis pertama tujuannya untuk memicu respon kekebalan awal.

“Sedangkan dosis kedua atau booster untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya. Antibodi akan optimal setelah 14-28 hari dari suntikan kedua dilakukan,” katanya.

Related posts