Corona Meningkat WNA China Melenggang Masuk ke Abdya

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Warga Negara Asing (WNA) asal China di PT. Juya Aceh Mining (PT. JAM) di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh diperiksa Tim Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh, Aceh Barat.

Kasi Inteldakim, Iskandar Yus, SH, M.Si mengatakan, pada kesempatan tersebut pihaknya hanya melakukan pemeriksaan terkait izin kedatangan WNA diwilayah hukum Kantor Imigrasi Meulaboh.

“Bagus, ketiga WNA China ini izin tinggalnya bagus, 1 pemegang KITAS sebagai investor, sementara dua orang lagi menggunakan VISA 2B11B memang dibolehkan survey lapangan sebelum yang bersangkutan melakukan kontrak kerja dengan pihak perusahaan,” ujar Iskandar kepada TIMES Indonesia di lokasi tambang PT. JAM, Babahrot.

Selanjutnya Iskandar mengungkapkan, kedatangan Tim Kantor Imigrasi Kelas II Meulaboh, Aceh Barat ke PT. JAM tersebut untuk menertibkan pendatang dari luar negeri, serta sebagai upaya menindaklanjuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah tentang penerapan Prokes COVID-19.

“Izin tinggalnya tidak ada kendala dan tidak ada masalah tapi untuk bekerja belum boleh, belum ada izin kerja, harus urus izin kerja dulu di Naker Jakarta,” kata Iskandar.

Menurutnya, ketiga WNA China tersebut tidak diizin untuk melakukan pekerjaan, hal itu disebabkan karena investor dan ahli teknik tersebut belum mengurus izin kerja. Apabila WNA telah memperoleh izinan kerja, maka WNA itu diizinkan untuk melakukan pekerjaan di PT. JAM Babahrot Abdya.

“Yang jelas mereka hanya sebatas survey dan melihat-lihat apa yang akan dikerjakan nanti jika yang bersangkutan kontrak kerja dengan perusahaan sesuai dengan keahliannya,” tutur Iskandar.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) DPMPTSP Naker Trans, Rahmad Sumedi saat dikonfirmasi mengaku pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan perusahaan yang bergerak di pertambangan bijih besi tersebut. Menurutnya, hingga saat ini DPMPTSP Naker Trans belum menerima laporan resmi terkait adanya WNA asal China di perusahaan tersebut.

“Maaf saya lagi di Banda Aceh, kebetulan bidang teknis hari ini lagi konfirmasi ke PT. Juya. Sudah saya tanyakan ke bidang teknis sampai hari ini belum ada laporan,” ungkapnya, Rabu (2/6).

Sementara itu, Pimpinan PT. JAM, Riki Hartanto melalui Humas, Nasrullah Us menyampaikan bahwa WNA asal China itu telah dilakukan pengecekan secara keseluruhan.

“Orang itu sudah selesai, sudah dicek semua, kesehatan juga sudah di cek, jika belum di cek pastinya di Bandara mereka juga tidak bisa lewat. Intinya mereka ini investor, artinya kita harus mendukung, investor ini harus diberikan keamanan dan kenyamanan,” ulas Nasrul.

Terkait informasi yang diperoleh awak media bahwa jumlah WNA China sebanyak lima orang, Humas PT. JAM mengklarifikasi bahwa dua orang diantara WNA tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertidak sebagai penerjemah bahasa.

“Itu dua orang WNI sebagai penerjemah bahasa, jika tidak ada penerjemah bagaimana kita mau bicara sama mereka,” ucap Nasrul.

Selanjutnya tambah Nasrul yang juga merupakan Ketua MPC Pemuda Pancasila Abdya, terkait penerapan Prokes COVID-19 pihak perusahaan akan selalu memaksimalkan hal tersebut, sehingga dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya penyebaran virus Corona.

“Jadi orang itu masalah Prokes sudah lengkap semua, yang di cek oleh Dinkes lima orang, tapi dua diantaranya WNI. Untuk izin mereka sudah lengkap dan sudah selesai semua, jadi tidak ada persoalan lagi,” punkas Humas PT. JAM Babahrot Abdya, Nasrullah.

Pantauan, di lokasi pabrik PT. JAM Babahrot, ketiga WNA asal China yang menerapkan Prokes COVID-19 dengan menggunakan masker serta menjaga jarak.

Related posts