Cara Penyelesaian Konflik GAM-RI Disebut Jadi Rujukan Sejumlah Negara

RI dan GAM berdamai di Helsinki. (Foto: BBC/Liputan6)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah diwakili Asisten Administrasi Umum, Iskandar mengatakan bahwa kesuksesan perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia 16 tahun sial menjadi role model negara lain untuk melakukan studi perdamaian.

Hal itu dikatakan Iskandar saat memperingati 16 tahun damai Aceh di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Minggu (15/8).

Menurutnya banyak negara-negara yang didera konflik seperti Myanmar, Filipina dan negara lainnya belajar cara penyelesaian konflik yang pernah terjadi di Aceh. Kemudian bagaiamana merawat damai tersebut hingga kini.

“Kita patut bersyukur, pasca konflik di Aceh telah mendapat perhatian dan dijadikan model bagi beberapa kawasan negara di asia tenggara, seperti Myanmar dan Filipina yang beberapa waktu yang lalu sempat berkunjung ke Aceh untuk mempelajari terkait penyelesaian konflik dan upaya merawat damai pasca konflik di Aceh,” ucap Iskandar.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom)

Bahkan, kata dia, para peneliti dunia menjadikan Aceh sebagai laboratorium dalam melakukan riset dan studi terkait konflik dan perdamaian.

“Keberhasilan ini tentu harus terus dipertahankan, sehingga Aceh di masa mendatang benar-benar menjadi frame/bingkai perdamaian dunia,” ujarnya.

Iskandar menjelaskan, dalam memaknai damai ini, seyogyanya semua pihak menempatkan diri sebagai hamba Allah yang taat dan mensyukurinya sebagai nikmat dan rahmat dari Allah SWT.

“Artinya, dalam mengisi damai hendaknya kita tidak boleh melupakan Allah yang telah memberi kita nikmat damai tersebut. Perlu diketahui bahwa setiap nikmat itu dapat menjadi pembuka atau penutup pintu pada nikmat lainnya. Karena untuk mengundang nikmat yang lebih besar, adalah dengan bersyukur atas nikmat yang telah ada,” katanya.

Selama 16 tahun perdamaian, Aceh telah banyak mengalami kemajuan di berbagai sektor pembangunan, baik sektor ekonomi, pendidikan, infrastruktur maupun sektor-sektor penting lainnya.

Oleh karena itu, kata dia, sangat tidak berlebihan kalau ada yang mengatakan bahwa perdamaian benar-benar menjadi fondasi dalam mensukseskan pembangunan menuju Aceh yang bermartabat.

Related posts