Penembak Intel TNI di Pidie Ingin Kacaukan Aceh, Pimpinan di Luar Negeri

Gembong narkoba jaringan Malaysia ditembak mati di perbatasan Aceh
Ilustrasi penembakan.

Pidie (KANALACEH.COM) – Tiga terduga penembak komandan tim (dantim) Badan Intelijen Strategis (Bais) wilayah Pidie Kapten Abdul Majid mulai disidang di Pengadilan Negeri (PN) Sigli. Dalam dakwaan terungkap, para pelaku punya misi membuat Aceh bergejolak.

Dikutip dari situs Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Sigli, Selasa (22/3), tiga terdakwa penembak Majid adalah Murdani, Faisal, dan Darmi. Pada April 2021, Darmi disebut menghubungi Murdani agar datang ke kebun cabai miliknya di Desa Mali, Kecamatan Sakti, Pidie, Aceh.

Baca: Dantim BAIS TNI di Pidie Tewas Ditembak OTK

Dalam percakapan lewat ponsel, Darmi mengaku ingin membicarakan sesuatu secara langsung. Sehari berselang, Murdani disebut datang menemui Darmi.

Di sanalah Darmi disebut menyampaikan keinginannya untuk membangkitkan konflik supaya Aceh bergejolak. Aksi itu disebut dipimpin U dan AA, yang berada di luar negeri.

Untuk di Aceh, kelompok itu dipimpin H (telah meninggal dunia) dan AD yang berasal dari Meulaboh, Aceh Barat. Dua bulan berselang, Darmi dan Faisal datang ke Meulaboh untuk menemui AD pada Juni 2021.

Dalam pertemuan itu, Darmi mendapatkan mandat dan dibaiat sebagai Ketua Komando Wilayah Pidie. Sebulan setelah Darmi menjadi pimpinan wilayah Pidie, Murdani datang ke kebun Darmi untuk merealisasikan rencana tersebut.

Murdani juga disebut menyerahkan satu magasin senjata api laras panjang jenis AK serta 20 butir peluru aktif. Barang-barang itu selanjutnya disimpan Darmi di gubuk bambu di kebun cabai miliknya. (detik.com)

Related posts