1.881 Ternak Warga di Aceh Tamiang Terjangkit Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

1.881 Ternak Warga di Aceh Tamiang Terjangkit Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. (antara)

Aceh Tamiang (KANALACEH.COM) – Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Kabupaten Aceh Tamiang mencatat dari 45 ribu ekor sapi/lembu milik masyarakat, 1.881 di antaranya positif terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), setelah adanya laporan dari peternak beberapa hari terakhir.

“Datanya ada ribuan ekor sapi milik masyarakat di 10 kecamatan diserang wabah PMK. Dampak dari penyakit ini rata-rata sapi mengalami gejala demam tinggi, mulut mengeluarkan air seperti bui, tidak mau makan hingga kuku terkelupas,” kata Kepala Distanbunak Aceh Tamiang, Safuan seperti dilansir laman Antara, Selasa (10/5).

Sejauh ini menurut Safuan sudah 13 ekor sapi dilaporkan mati mengenaskan. Berdasarkan hasil uji laboratorium kematian sapi-sapi tersebut dikarenakan wabah penyakit mulut dan kuku.

“Sapi yang tersebar di 10 kecamatan mengalami kondisi serupa. Dari 12 kecamatan hanya dua kecamatan yang belum kami data yaitu Tenggulun dan Tamiang Hulu. Bisa jadi jumlah sapi yang terjangkit PMK akan bertambah,” ungkap Safuan.

Salah seorang peternak sapi, Safruddin menuturkan sebanyak 19 ekor sapinya serentak terkena wabah PMK dengan ciri-ciri lunglai dan berjalan pincang. Awal gejala itu muncul diketahuinya menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H.

“Sebelum lebaran kami sudah melihat ternak sapi kami mulai mengalami keanehan, mulut keluar liur banyak dan tidak doyan rumput. Kakinya tiba-tiba pincang tidak bisa bangun,” kata Safruddin warga Desa Paya Meta, Kecamatan Karang Baru, Senin (9/5) sore.

Safruddin menyampaikan kondisi itu di gedung DPRK Aceh Tamiang diterima oleh Wakil Ketua Fadlon dan sejumlah anggota dewan yang membidangi masalah peternakan. Laporan Safruddin kepada wakil rakyat ini tampak dihadiri Sekdakab Aceh Tamiang, Asra dan Kepala Distanbunak Safuan.

Diceritakan khawatir dengan sapi-sapi yang akan mati, Safruddin segera memanggil mantri ternak minta dilakukan penyuntikan. Saat itu kondisi lembu sudah terbaring dan kuku kakinya mau copot.

“Alhamdulillah tiga hari setelah disuntik kesehatan sapi mulai mengalami perubahan dan sudah mau makan,” ucapnya. (ant)

Related posts